Mengenal Apa Itu Tarekat dan Bagaimana Posisi dalam Islam

Mengenal Apa Itu Tarekat dan Bagaimana Posisi dalam Islam
Foto: istimewa/aktual.com
0 Komentar

sumedangekspres – Kata tarekat identik dengan yang ada didalam Islam. Apa itu tarekat dan bagaimana posisinya dalam Islam.

Anggota Pengurus Perguruan Tinggi Nadlatul Ulama (LPT NU), Dr. Phil syafiq hasyim. MA mengatakan pengartian yang terkait dengan tarekat dan posisinya di Islam diprogram Tanya Jawab Seputar Islam (TAJIL) CNNIndonesia.com.

Syafiq mengatakan bahwa secara harfiah, tarekat berarti jalan. Tarekat ialah perjalanan yang ditempuh berdasarkan syariah Thariq atau pejalan untuk menuju jalan hakikathakikat dengan lebih memahami, mengetahui, dan mengenal Allah SWT.

Baca Juga:Tanggapan Islam Tentang Gerakan FeminismeIslam Pemandu Kehidupan Karim Benzema

Syafiq juga mengatakan bahwa tarekat adalah jalan yang ditempuh untuk mencari pengetahuan dan beribadah kepada Allah SWT.

Perilaku ini sudah ada pada masa Rasulullah SAW.

“Dalam tradisi Islam, sesungguhnya perilaku tarekat sudah lama dipraktikkan, bahkan sejak zaman Rasulullah SAW masih hidup. Tarekat pada masa lalu berbentuk perilaku asketis alias meninggalkan keduniawian atau zuhud,” kata Syafiq.

Sikap itulah yang kemudian berkembang dan dikembangkan oleh masa lalu menjadi model tarekat.
Dalam sejarah Islam, tarekat terbagi menjadi sufisme dan mistisisme Islam.

“Di Indonesia, para pengamal tarekat banyak sekali jumlahnya. Bahkan mereka berhimpun dalam organisasi-organisasi tarekat yang ada,” ucap Syafiq.

Syafiq menjelaskan bahwa Indonesia memiliki standar dan kualifikasi tarekat yang bisa dipraktikkan.

Sebagai contoh, organisasi Nahdlatul Ulama memberikan kualifikasi dan standar tarekat yang bisa diikuti oleh NU seperti tarekat Muktabarah yang dikenal memiliki keterkaitan dan garis gineologis dari Rasulullah SAW.

“Dalam dunia modern ini, tarekat menjadi hal yang mungkin diperlukan umat Muslim. Karena dengan tarekat, manusia memiliki sarana dan cara untuk kembali kepada Tuhan serta memahami dan mengenal sifat Tuhan secara mendalam,” kata Syafiq. (pkl1/adit)

Sumber: cnnindonesia.com

0 Komentar