Efektifkan Bansos, Pemdes Edukasi KPM

Efektifkan Bansos, Pemdes Edukasi KPM
Kepala Desa Cijati Kecamatan Situraja Asep Junjun Junaedi meminta Kelompok Penerima Manfaat (KPM), dari bantuan sosial harus bisa memanfaatkannya dengan baik, kemarin (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, SITURAJA – Kepala Desa Cijati Kecamatan Situraja Asep Junjun Junaedi meminta Kelompok Penerima Manfaat (KPM), dari bantuan sosial harus bisa memanfaatkannya dengan baik.

Bansos yang dibagikan pemerintah untuk masyarakat memang cukup membantu, hanya saja dari sekian banyak KPM kemungkinan ada diantara mereka yang tidak bisa memanfaatkannya dengan baik.

Oleh sebab itu, pihak desa harus berperan untuk mengedukasi masyarakatnya agar memanfaatkan bantuan tersebut sebaik-baiknya. Dan, dibelikan untuk kebutuhan pangan sebagaimana yang dianjurkan pemerintah.

Baca Juga:BBM Naik, Kunjungan Wisata Turun 50 PersenTerbengkalai, ADeDe Park And Apartemen Angker

“Bansos yang dikucurkan pemerintah, wajib dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh KPM. Jangan sampai bansos yang berbentuk nominal uang digunakan untuk poya-poya,” kata Asep kepada Sumeks, Kamis (15/9).

Dia menerangkan, seperti yang saat ini tengah berlangsung di setiap desa, pembagian BLT subsidi BBM dan BLT sembako yang di totalkan Rp 500 ribu, penyalurannya pun langsung diberikan kepada KPM oleh petugas POS.

“Penyalurannya langsung oleh petugas POS, desa hanya memfasilitasi tempat saja,” katanya.

Selain itu, Asep menekankan kepada semua warga yang menerima manfaat dari bansos tersebut, jangan sampai dengan adanya bansos justru warga malah jadi malas-malasan dan hanya mengharapkan pemberian pemerintah.

Justru dengan adanya bansos tersebut, masyarakat harus bisa menjadikan hal itu celah untuk lebih fokus berusaha mencari nafkah.

Dia mencontohkan, dengan bansos Rp 500 ribu, kalau digunakan sehari untuk kebutuhan pangan Rp 50 ribu berarti cukup untuk 10 hari. Dalam waktu 10 hari itu resiko dapur sudah tertutupi. Jadi masyarakat bisa lebih fokus mencari nafkah tanpa memikirkan resiko dapur selama 10 hari.

“Kalau masyarakatnya pandai, maka dengan uang Rp 500 ribu seharusnya bisa jadi modal untuk menyambung hidup,” kata dia. (eri)

0 Komentar