sumedang, TANJUNGSARI – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan Kementerian Perdagangan akan melanjutkan program bantuan pembelian selisih harga kedelai di tingkat perajin tahu tempe hingga akhir 2022.
Dengan bantuan itu, diharapkan para perajin tahu tempe dapat terus berproduksi. Sehingga, kebutuhan protein nabati masyarakat dapat terpenuhi.
“Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program bantuan selisih harga pembelian bahan baku kedelai untuk perajin tahu tempe sebesar Rp1.000/kg sampai akhir Desember 2022,” ujar Mendag
Zulkifli Hasan, baru-baru ini.
Baca Juga:Paku Alam Cup Minimalisir Kenakalan Remaja, Geliatkan Semangat OlahragaKonsolidasi dan Gerakkan Roda Struktur Organisasi, PPP Sumedang Kukuhkan Pengurus PAC
Kata dia, hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga kedelai di tingkat perajin yang mengalami kenaikan.
“Dengan demikian, para perajin tahu dan tempe bisa mendapatkan harga kedelai yang terjangkau serta menjaga keberlangsungan usahanya memproduksi tahu dan tempe dengan harga yang wajar,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah mengirimkan surat permohonan kepada
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar menugaskan Perum Bulog untuk melanjutkan program pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai kepada perajin tahu dan tempe.
Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), rata-rata harga kedelai internasional pada Minggu ke-5 September 2022 sebesar USD 14,17/gantang. Selain itu, harga rata-rata penjualan kedelai di tingkat Kopti juga masih cukup tinggi, yaitu sekitar Rp12.600/kg.
Mendag Zulkifli Hasan meminta komitmen dari Gakoptindo untuk menyalurkan bantuan selisih harga kedelai kepada anggota perajin tahu dan tempe secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Gakoptindo harus memastikan bantuan selisih harga kedelai dapat dirasakan langsung oleh perajin serta meminimalisir penyimpangan penyaluran ke pihak yang bukan sasaran.
Kepada Kopti, Mendag Zulkifli Hasan mengimbau untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Kementerian Perindustrian dalam penyaluran kedelai kepada perajin tahu dan tempe. Kopti harus memastikan penyaluran kedelai sampai kepada perajin tahu dan tempe yang menjadi anggota
Pada 2022, Pemerintah sepakat untuk meningkatkan produksi kedelai lokal guna memenuhi kebutuhan bahan baku industri tahu dan tempe. Untuk itu, penugasan Perum Bulog harus mengutamakan pengadaan/penyerapan kedelai lokal dari petani.