Harga Kacang Kedelai Normal

Harga Kacang Kedelai Normal
Pedagang tahu tempe di pasar tradisional Tanjungsari masih normal belum terdampak kenaikan harga (ENGKOS KOSWARA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, TANJUNGSARI – Kepala UPTD Pasar Tanjungsari Iyep Iwan Warsito mengaku untuk harga bahan pokok pembuatan tempe di Pasar Tradisional Tanjungsari masih normal di kisaran Rp 14 ribu/kilogram.

Harga kacang kedelai di Pasar Tanjungsari harga eceran Rp 14.000/kg. Sedangkan harga karungan Rp 13.200/kg dan harga per karung Rp 660.000/50kg.

Dikatakan, harga tersebut menurut para pedagang bisa dikatakan normal. “Harga kisaran ini bisa dikatakan normal setelah tim monitoring melakukan monitoring di pasar tradisional Parakanmuncang dan Tanjungsari,” terangnya kepada Sumeks, Senin (3/10).

Baca Juga:Desa Gudang Andalkan Ternak DombaSukagalih Salurkan BLT BBM Bersih

Menurutnya, untuk hasil  monitoring pada hari Senin (3\10) untuk kacang kedelai harga masih normal Rp 14 ribu/kilogram, tidak ada kenaikan. Untuk harga yang pokok yang lain juga masih normal tidak ada perubahan apapun. Namun saat ini kunjungan pembeli berkurang.

“Sejauh ini para pengecer tidak mengeluhkan dengan harga kacang kedelai karena memang harganya masih normal,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan meminta komitmen dari gabungan Koperasi tempe tahu Indonesia (Gakoptindo) untuk menyalurkan bantuan selisih harga kedelai kepada anggota perajin tahu dan tempe secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

Gakoptindo harus memastikan bantuan selisih harga kedelai dapat dirasakan langsung oleh perajin serta meminimalisir penyimpangan penyaluran ke pihak yang bukan sasaran.

Kepada Kopti, Mendag Zulkifli Hasan mengimbau untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta Kementerian Perindustrian dalam penyaluran kedelai kepada perajin tahu dan tempe. Kopti harus memastikan penyaluran kedelai sampai
kepada perajin tahu dan tempe yang menjadi anggota.

Pada 2022, Pemerintah sepakat untuk meningkatkan produksi kedelai lokal guna memenuhi kebutuhan bahan baku industri tahu dan tempe. Untuk itu, penugasan Perum Bulog harus mengutamakan pengadaan/penyerapan kedelai lokal dari petani.

Hasil penyerapan tersebut akan disalurkan kepada perajin tahu dan tempe, sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program Pemerintah dalam meningkatkan produksi kedelai lokal.

Baca Juga:SMPN 3 Sumedang Dukung PTSSGebot Cup II, Ajang Silaturahmi Atlet

“Kita harus swasembada dengan menanam kedelai agar tidak bergantung pada impor. Pemerintah akan membantu bibit kedelai dan hasilnya akan dibeli oleh Pemerintah,” pungkasnya. (kos)

0 Komentar