Jentreng Jambret, Seni Khas Babakanasem

Jentreng Jambret, Seni Khas Babakanasem
Pegiat Seni Jentreng Jambret saat tampil di panggung beberapa waktu lalu (tangkapan layar)
0 Komentar

sumedang, CONGGEANG – Kabupaten Sumedang kaya akan berbagai seni, termasuk seni buhun. Di Desa Babakanasem Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang ada sebuah seni yang potensial, yaitu seni Jentreng Jambret.

Namun, seni ini hampir punah di kalangan masyarakat Conggeang sendiri.

Seni Jentreng Jambret sendiri adalah seni tradisional yang menarik dan unik.

Dahulu, seni ini dipentaskan apabila ada acara ‘Guar Bumi’, yaitu sebuah acara ketika penduduk Desa Babakan Asem akan memulai musim menanam padi. Selain itu, Jentreng Jambret juga dipentaskan ketika ada ‘Hajat Uar’, atau sejenis acara Hajat Lembur.

Baca Juga:UMK Jabar Rata-rata Naik 7,09 PersenTetapkan Kebijakan Struktur Skala Upah, Demi Keadilan Bersama Antara Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah

Seiring dengan perkembangan zaman, kini, di Desa Babakan Asem seni Jentreng Jambret juga ditampilkan pada acara-acara khitanan, pernikahan, kenaikan kelas bagi siswa-siswi SD, dan pernah juga dipentaskan pada acara Perkemahan Jamran di Kecamatan Conggeang.

Seni Jentreng Jambret sendiri menampilkan empat personil, yaitu Dalang, Juru Kawih, pemegang alat kecapi dan pemegang alat piul. Seni ini berisi obrolan antara Dalang, pemegang kecapi dan pemegang piul.

Obrolan yang ditampilkan berupa pepatah dan guyonan yang disesuaikan dengan alur cerita yang dibawakan.

Ada empat tokoh yang selalu terdapat dalam alur cerita Jentreng Jambret, diantaranya Ki Madlain, tokoh yang selalu bercerita kemana saja, tidak jelas arah obrolannya, tetapi pada akhirnya selalu pas dengan keadaan.

Tokoh kedua, Ki Mastanu, orang yang selalu “olo-olo”, tokoh ketiga, Ki Eweng, tokoh yang digambarkan selalu menghibur dengan banyolannya dan terakhir, Ki Bajul, tokoh yang digambarkan begajulan dan nakal.

Tokoh Desa Babakan Asem Rasma Mahendra mengatakan, seni ini berasal dari seni beluk yang dikembangkan dengan tambahan alat musik, kecapi dan piul. Bahkan, dalam acara perkemahan Jamran Kecamatan Conggeang ditambah memakai gendang dan gong.

“Saat itu pertama kalinya ditampilkan di acara perkemahan di Kecamatan Conggeang,” katanya.

Baca Juga:Pertama Kalinya! Sumedang Mendapat Predikat INFORMATIF dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Jabar 2022Mudah ini Cara Pasang Pompa Pendorong Air

Dikatakan, selama ini lingkung seni yang terus berupaya terus mengembangkan seni Jentreng Jambret yaitu Lingkung Seni Wargi Saluyu, Kampung Naringgul, Desa Babakan Asem, Kecamatan Conggeang. Pementasan salah satu seni buhun ini sering dilakukan oleh lingkung seni Wargi Saluyu, tetapi baru terbatas di Kecamatan Conggeang.

0 Komentar