Pembenihan Ikan Perlu Peningkatan

Pembenihan Ikan Perlu Peningkatan
Pengelola pembenihan lele saat melihat hasil pemijahan anakan lele miliknya (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, DARMARAJA – Produksi pembenihan ikan mas dan nila dinilai masih minim di wilayah Sumedang.

Salah satu pembudidaya (pembesaran) ikan mas dan nila, Agus menyebutkan, untuk benih ikan nila dirinya memang masih bisa ditemui di wilayah Sumedang. Namun, untuk benih ikan mas dengan jumlah yang banyak, pihaknya tetap harus memesan dari wilayah Subang.

Dikatakan, padahal jumlah benih ikan mas yang dibutuhkan diprediksi akan sangat tinggi. Apalagi pada saat di Waduk Jatigede ada zonasi untuk budidaya ikan.

Baca Juga:Pemulihan Ekonomi Jabar dengan Kube, Dinsos Jabar Berdayakan Keluarga MiskinMuseum Rasulullah di Masjid Al Jabbar, Wisata Religi Baru di Jawa Barat

“Untuk mendongkrak perekonomian di Sumedang bagusnya ada zonasi budidaya ikan di waduk dan Sumedang juga bisa produksi benih ikan mas nya,” katanya kepada Sumeks, Kamis (14/12).

Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan, Rudi memaparkan, kegiatan pembenihan di Kabupaten Sumedang dimotori oleh UPTD Balai Benih Ikan (BBI).  Kegiatan pembenihan di UPTD BBI ada yang bersifat komersil untuk menghasilkan PAD ada juga yang bersifat bantuan sosial.

Indukan yang ada di UPTD BBI adalah jenis GPS (grand parent stock),  yang artinya adalah anakan dari GPS adalah calon indukan atau PS (parent stock),  dari tahun 2021 sampai dengan 2022 ada sekitar 100 paket indukan (100 ekor jantan dan 300 ekor betina) yang disebarkan dimasyarakat.

“Kalau asumsi satu paket PS menghasilkan 50.000 ekor per bulan berarti akan ada 50.000 x 400 =20.000.000 x 12 =240.000.000 ekor benih per tahun ditambah lagi pembenihan mandiri dan bantuan  APBD,” katanya.

Pihaknya menilai, andaikan masih ada permintaan benih ke subang berarti kebutuhan benih sangat tinggi dan pembenihan dari kita belum maksimal sehingga masih perlu ditingkatkan lagi. Perlu diketahui bahwa pusat indukan di provinsi Jawa Barat memang ada di Wanayasa (perbatasan Subang Purwakarta).

“Kalau ada istilah bahwa semua benih berasal dari sana memang seperti itu adanya karena kabupaten Sumedang tidak bisa menghasilkan GPS.  Pembenihan kita memanfaatkan indukan dari Wanayasa,” katanya. (eri)

0 Komentar