sumedang, KOTA – Sejumlah warga Kecamatan Surian mengeluhkan merasa di anak tirikan lantaran sudah bertahun-tahun jalan di wilayah Kecamatan Surian rusak. Ada beberapa titik jalan mengalami kerusakan, seperti di Blok Haurpapak.
Seperti diungkapkan tokoh masyarakat Kecamatan Surian Anung Nugraha kepada Sumeks, belum lama ini.
“Sudah bertahun-tahun jalan di wilayah Surian rusak,” ucap Anung.
Anung juga menjelaskan seharusnya jalan di area Ciendog sudah diperbaiki. Namun, hingga saat ini belum lantaran sejumlah titik jalan kabupaten harus tergenang Bendungan Sadawarna. Sedangkan, dari arah Hariang di Blok Haurpapak tidak bisa dilewati angkutan dengan alat berat.
Baca Juga:Mimin Jadi Korban Tabrak LariMobil Pick UP Ugal-Ugalan di Kebon Kol
“Jalan di Blok Haurpapaknya nggak bisa dilewati alat berat. Itu jadi masalah, hingga jalan tidak diperbaiki,” tambah Anung.
Selain itu, kata dia, jalan di Blok Haurpapak sering mengalami longsor dari tahun 2012.
Dikatakan, jika memang masyarakat Surian tidak dibutuhkan, masyarakat siap pindah ke kabupaten lain. Mengingat, Surian merupakan perbatasan Subang Sumedang dan Indramayu.
“Kalau engga dibutuhkan, berkoordinasi dengan kabupaten lain. Pindahkan kami ke Subang atau Indramayu,” tukas Anung.
Sebelumnya, paska penggenangan Bendungan Sadawarna pada tanggal 1 Desember 2022, sempat melumpuhkan perekonomian warga Kecamatan Surian. Terutama di dua desa, yaitu Desa Suriamedal dan Desa Surian.
Warga terisolir karena penggenangan Bendungan Sadawarna menutup jalan kabupaten di wilayah Desa Suriamedal menuju Desa Tanjung. Sementara itu, akses menuju Buahdua dan Tanjungkerta/Sumedang Kota jalan tertutup oleh longsor di Blok Haurpapak Desa Surian.
“Mungkin selama kurang lebih dua hari paska penggenangan kami sempat terisolir. Untuk membeli gas elpiji, bensin ataupun rokok sangat sulit. Kami berbelanja gas ke Kojengkang meski harus dengan hati-hati,” ujar seorang warga setempat Ade kepada Sumeks, Senin (5/12).
Baca Juga:Tol Cisumdawu Dibuka, Jalan Berkabut Bahayakan PengendaraSensasi Terowongan Tol Cisumdawu
Dikatakan, biasanya warga berbelanja ke wilayah Kabupaten Subang karena dekat. Namun karena akses utama terendam mereka para pemilik warung mengurungkan niatnya.
“Mereka terkendala akses, selain itu biasanya hanya bisa berbelanja dalam jumlah kecil. Karena, harus menyeberang menggunakan perahu yang terbatas kapasitas penumpangnya,” jelasnya.