sumedang, JATINUNGGAL – Warga Desa Sarimekar Kecamatan Jatinunggal menginginkan Kades US harus mundur dari jabatannya. Ratusan warga Desa Sarimekar, Kecamatan Jatinunggal menggeruduk kantor desa, Senin (19/10) sekitar pukul 09.00.
Keinginan bulat tersebut disuarakan para tokoh masyarakat Sarimekar yang tak ingin desanya tercoreng oleh perilaku Kades yang kini dalam status tersangka buntut kasus penganiayaan yang dilakukan Kades bersama anaknya beberapa waktu lalu.
“Intinya masyarakat (Sarimekar) sudah tak ingin dipimpin oleh Kades seperti ini,” ujar tokoh masyarakat setempat, Herman Denox usai mengikuti aksi di Kantor Desa Sarimekar, Senin (19/12).
Baca Juga:Warga Kosongkan Rumah Usai Banjir di Sawahdadap dan Longsor di CikahuripanSempat Terhenti, Perbaikan Jalan Eba Digeber
Herman menyebutkan, keinginan masyarakat agar Kades berhenti menjabat telah dibuktikan dengan terkumpulnya 2.300 tanda tangan warga dari berbagai dusun.
Tanda tangan sebagai bukti keinginan masyarakat agar Kades mundur dari jabatannya, dilakukan dengan kesadaran dan tanpa paksaan. Terbukti dalam waktu 3 hari telah terkumpul 2.300 tanda tangan.
“(Tanda tangan) ini akan terus bertambah karena masyarakat masih terus mengumpulkan tanda tangan warga,” ujar Herman.
Herman menyebutkan, warga akan menunggu keputusan pihak BPD untuk menindaklanjuti keinginan masyarakat selama seminggu ke depan. Namun jika tidak ada keputusan yang pasti masyarakat akan kembali melakukan aksi demo yang lebih besar.
Warga juga menyampaikan kekecewaan atas perilaku Kades Sarimekar, US. Aspirasi warga langsung disampaikan ke pihak BPD Sarimekar di ruangan GOR Sarimekar.
Selain menuntut Kades US mundur, warga juga mengungkapkan berbagai dugaan penyelewengan kebijakan. Terutama, terkait pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Kades.
Sementara itu, Ketua BPD Sarimekar, Nana Supriyatna yang membacakan sejumlah tuntutan warga. Serta, merinci sejumlah dugaan penyelewengan yang dilakukan Kades US sebagaimana tertulis dalam nota kekecewaan warga.
Baca Juga:Longsor Terjang Sindulang Kambing Beserta Pemilik Diduga Tertimbun LongsoranRayakan Ulang Tahun ke-127, Ini Pesan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk BRI
Di antaranya, Kades diduga menyelewengkan bantuan BLT dengan nilai Rp 300 ribu yang dialihkan untuk membeli kambing. Namun, kambing tersebut tidak pernah diterima warga.
Selanjutnya, Kades diduga menyerobot lahan warga dengan dalih untuk pembangunan jalan. Padahal, masyarakat keberatan atas hal tersebut.
Nana menyatakan, sebagaimana aspirasi yang disampaikan warga, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengambil langkah.