sumedang, KOTA – Penurunan angka stunting di Kabupaten Sumedang terus menurun semakin cepat, termasuk di wilayah kota.
Puskesmas Kota Kaler Kecamatan Sumedang Utara mencatat ada 10,33 persen penirunan stunting.
Hal ini dipaparkan Kepala Puskesmas Kota Kaler Mela Amaliani kepada Sumeks baru- baru ini.
Baca Juga:Bikin Gak PD! Ini Dia Cara Efektif Menghilangkan Jerawat BatuPetani Butuh Alat Dan Mesin Tani
Mela pun menjelaskan ada Lima faktor yang bisa menurunkan angka stunting diantaranya, satu Komitmen dan Visi kepeminpinan Nasional dan Daerah, dua kampanye dan komunikasi perubahan perilaku.
“Selanjutnya ada konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program Pusat dan Desa, keempat ketahanan pangan dan gizi, kelima pemantauan dan evaluasi,” jelas Mela.
Selain itu ada 8 kegiatan untuk menyukseskan Program pencegahan stunting itu ada 8 kegiatan.
“Analisis situasi, Rencana intervensi, Rembuk stanting, Perbup Peran Desa, Pembinaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sistem manjemen data, pengukuhan dan publikasi, terakhri Reviu kerja tahunan,” jelasnya.
Dalam penirunan Stunting Puskesmas Kota Kaler mencatat penurunan yang signifikan, dilihat dari data mulai tahun 2020 kasus stunting tercatat 12,37 persen, tahun 2021 tercatat 11,17 persen dan tahun 2022 tercatat 10,33 persen.
“Dengan melihat progres dari tahun 2020 sampai tahun 2022 terlihat progress yang baik, untuk kasus stunting ini menurun diangka 10,33 khusus untuk New stunting ( stunting baru ) yang artinya masih bisa di intervensi yaitu bayi di bawah usia 2 tahun,” tambah Mela
Diharapkan di tahun 2024 sudah bisa zero New stunting tidak ada lagi New stunting ( stunting baru ). Mela juga mengimbau kepada Kelurahan dan Desa bisa manfaatkanlah Dana Desa untuk intervensi stunting isesuai dengan penyebab dari stunting itu sendiri
Baca Juga:Seleksi Calon PPS Dilakukan Secara BertahapRekomendasi Klinik Kecantikan di Sumedang (Beauty Clinic)
“Karena setiap Kelurahan atau Desa itu beda-beda faktor penyebabnya, yang intervensinya sesuai dengan rekomendasi platform dari program Simpati bapak Bupati dan itu sudah ada rekomendasinya, nanti pemanfaatan Dana Desa digunakan sesuai dengan rekomendasi dari platform Simpati,”. tukas Mela. (Ahm)