sumedangekspres – Hobi pamer harta alias flexing ternyata punya kaitan dengan kondisi psikologis. Loh, ko bisa?
pelakunya dinilai cenderung punya masalah insecurity dan self esteem alias harga diri yang rendah.
Hal ini dijelaskan oleh pakar psikologi dari Universitas Indonesia. Dicky C. Pelupessy dikutip dari ANTARA.
Baca Juga:Girls, Lip Cream dan Lipstik Beda Lho! Apa Bedanya?Cuma 20 Ribu, Lip Cream Nude Rekomendasi Untuk Ombre Lips
Menurutnya ketika rasa menghargai diri sendiri rendah, seseorang akan ingin mendapatkan pengakuan dan pujian dari luar dirinya. hal tersebut dikompensasi dengan pamer harta.
Penjelasan tersebut berbanding lurus dengan penelitian dari New york Univeristy. Hobi pamer harta dinilai punya kaitan dengan narsisme. Jika diteruskan, tindakan ini malah berujung pada kebiasaan yang buruk.
Mengunggah foto dan video berbagai harta benda yang mewah di media sosial dengan tujuan pamer kepada para netizen disebut dengan istilah flexing.
Ada pula saat ini istilah Crazy Rich atau kaya raya dan konglomerat, muncul setelah adanya film Crazy Rich Asian. Sebetulnya, apa sih yang dimaksud dengan Flexing dan Crazy Rich? Laporan Strategy Lab, flexing berarti pamer tentang pakaian, tubuh, gaya hidup, mobil, rumah seseorang, benar-benar apa pun yang melekat pada ego seseorang.
Dalam ilmu ekonomi Anda akan menyebutnya konsumsi yang mencolok, membelanjakan uang untuk barang dan jasa mewah untuk menunjukkan status atau kekuatan ekonomi. Konsumsi yang mencolok seperti ini ternyata bukan hal yang baru.
Ini kali pertama disebutkan pada tahun 1899 oleh Thorstein Veblen dalam bukunya The Theory of the Leisure Class: An Economic Study in the Evolution of Institutions.
Seiring waktu, evolusi telah mengubah mekanisme cara kita memberi sinyal, dan teknologi hanya memperburuknya. Seseorang kini memiliki wadah atau platform yang lebih mudah untuk pamer.
Lalu Apa Itu Crazy Rich?
Baca Juga:Tips Dan Trik Make Up Awet Seharian, Cocok Untuk PemulaBahaya Kulit Terbakar Sinar Matahari, Pahami Cara Menyembuhkannya
Istilah ini muncul setelah film Crazy Rich Asian dirilis. Dalam kampanye berbagi kebaikan SASA Crazy Kind, dijelaskan pula apa itu Crazy Rich.