Mengungkap Misteri Sejarah Kota Cirebon: Perjalanan Melintasi Waktu

Mengungkap Misteri Sejarah Kota Cirebon: Perjalanan Melintasi Waktu
(primakusumawardani)Mengungkap Misteri Sejarah Kota Cirebon: Perjalanan Melintasi Waktu
0 Komentar

Selain itu, Cirebon juga menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat.

Kerajaan Cirebon didirikan oleh Pangeran Cakrabuana pada abad ke-15. Dia adalah keturunan dari kerajaan Pajajaran.

Meskipun seharusnya memiliki hak atas tahta kerajaan Pajajaran sebagai putra mahkota, posisinya digantikan oleh adiknya karena ia memeluk agama Islam yang berbeda dengan mayoritas di kerajaan pada saat itu.

Baca Juga:Jangan Pusing Mari Kita Healing 5 Hotel di Sukabumi Ternyaman dan Hemat BudgetCerita Tentang Sejarah Berdirinya Kota Sukabumi: Dari Sebuah Desa Kecil Hingga Menjadi Destinasi Wisata Yang Disegani!

Pangeran Cakrabuana kemudian mendirikan sebuah perkampungan di Kebon Pesisir yang disebut Kuta Kosod dan membangun Dalem Agung Pakungwati sebagai pusat pemerintahan Cirebon pada tahun 1430 M.

Sejak itu, Pangeran Cakrabuana, yang kemudian dikenal sebagai Haji Abdullah Iman, menjadi raja pertama Cirebon dan aktif dalam menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.

Pendirian kesultanan Cirebon memiliki hubungan erat dengan Kesultanan Demak.

Seiring berjalannya waktu, perkampungan Cirebon berkembang dan terdapat pemimpin-pemimpin seperti Ki Danusela dan H. Abdullah Iman (Pangeran Cakrabuwana).

Pada tahun 1479, perkampungan ini sudah dikenal sebagai Nagari Cerbon yang dipimpin oleh Tumenggung Syarif Hidayatullah dengan gelar Susuhunan Jati.

Pangeran Emas (Panembahan Ratu) menggantikan Susuhunan Jati setelah meninggal pada tahun 1568.

Kemudian, Panembahan Girilaya menggantikan Panembahan Ratu pada tahun 1649.

Setelah Panembahan Girilaya meninggal pada tahun 1666, Pangeran Wangsakerta diangkat sebagai Susuhunan Cirebon dengan gelar Panembahan Toh Pati.

Pada tahun 1677, Cirebon terbagi menjadi tiga bagian.

Pangeran Martawijaya menjadi Sultan Sepuh dengan gelar Sultan Raja Syamsuddin, Pangeran Kertawijaya menjadi Sultan Anom dengan gelar Sultan Muhammad Badriddin.

Baca Juga:SEA GAMES 2023, Indonesia Raih Emas Sepak Bola, Ridwan Kamil: Menegangkan, Penuh Drama, dan Prestasi Luar BiasaResep Membuat Minuman Es Lumut Nutrijel coklat

Sultan Sepuh mendiami Kraton Pakungwati sementara Sultan Anom membangun kraton di bekas rumah Pangeran Cakrabuwana.

Sultan Cerbon berkedudukan sebagai wakil Sultan Sepuh.

Hingga saat ini, Cirebon masih memiliki tiga sultan, yaitu Sultan Sepuh, Sultan Anom, dan Sultan Cirebon.

Selain ketiga kesultanan tersebut, terdapat juga Keraton Gebang yang merupakan keraton terpisah.

Saat menjelajahi Cirebon dan pantai utara Jawa Barat, kita akan menemui banyak peninggalan sejarah Cirebon dan Islamisasi Jawa Barat.

0 Komentar