sumedangekspres – Tol Cisumdawu diresmikan, warga Jabar siap-siap kaya raya.
Hal tersebut bukan tidak berdasar, prediksi kenaikan tingkat kekayaan Jawa Barat sudah disebutkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menuturkan bahwa pasca peresmian jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi – Sumedang – Dawuan) akan berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Jabar sebesar 6 persen.
Pada kuartal ke empat 2022, Ekonomi Jabar tumbuh sebesar 4,61 persen secara tahunan.
Baca Juga:Melesat Naik, Segini Harga Tanah di Sumedang Setelah Tol Cisumdawu Diresmikan : Di Tanjungsari Harganya Naik 25%13 Destinasi Wisata Alam Gunung Kidul Yogyakarta dari Gua hingga Pantai
Bahkan sepanjang 2022, Ekonomi Jabar tumbuh sebesar 5,45 persen atau bisa dikatakan 3,74 persen jika dibandingkan 2021.
Pemprov Jawa Barat berkomitmen untuk memeratakan pembangunan lewat konektivitas wilayah, di antaranya dengan membangun jalan tol.
Dengan adanya jalan tol, distribusi logistik antar-daerah akan menjadi lebih cepat serta menciptakan manfaat nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat.
Ridwan Kamil mengharapkan semua Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Barat bisa menaikan juga tingkat ekonomi Nasional.
Emil menilai daerahnya banyak mendapat benefit dari kehadiran PSN. Dengan proyek strategis nasional, ekonomi regional dapat ditingkatkan seiring dengan kenaikan kesejahteraan masyarakat.
Provinsi Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang mendapat banyak manfaat dari PSN seperti beroperasinya Kereta Cepat (KCJB) pada agustus mendapat, Tol Cisumdawu yang diresmikan beberapa hari lalu serta Bandara Kertajati yang sudah berjalan.
Ia menambahkan PSN lain di Jabar antara lain Pelabuhan Patimban tahap satu sudah berjalan, 9 ruas jalan tol, dan 7 bendungan. Semua proyek itu dibuat semata-mata untuk menggerakkan ekonomi.
Dengan adanya PSN ini bisa surplus beras hingga 1,3 juta ton.
Baca Juga:Mantap! HP Nokia Oxygen Ultra 5G Tercanggih, RAM 12GB dan Baterai 8100 mAh, Harganya Hanya 4 Jutaan!Dealer City Car Mini Yang Ada di Bandung
Tanpa bendungan dari PSN, mimpi swasembada ini mungkin tidak terkejar, tutup Ridwan Kamil.***