Hingga berbagai kesenian khas Sunda seperti kendang jaipong, angklung arumba dan kecapi.
Selain memproduksi beberapa kerajinan diatas, para pengrajin di Desa Cipacing juga memproduksi beberapa kerajinan yang berasal dari luar tanah Sunda, bahkan luar negeri, seperti ukiran suku Dayak, patung suku Asmat, serta kerajinan internasional seperti boomerang, jimbe, dan didgeridoo yang merupakan kerajinan khas Aborigin Australia.
Ada ciri khas dari kerajinan yang dibuat para pengrajin Desa Cipacing, yaitu terdapat sebuah tambahan ukiran pada bagian kerajinan berupa lukisan titik-titik cat yang mempunyai warna kontras dan terang.
Baca Juga:Inilah Tari dari Jawa Barat yang Populer dan Punya Fungsi yang Berbeda-bedaGunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Hiking! Buat Pemula Gak Usah Khawatir, Disini Ada Rekomendasinya!
Untuk membuat berbagi kerajinan diatas para pengrajin Desa Cipacing menggunakan bahan kayu Mahoni dan Albasia.
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat berbagai kerajinan tersebut para pengrajin setidaknya membuatuhkan waktu 2 hari atau lebih, tergantung pada kerumitan kerajinan yang dikerjakan.
Salah satu pengrajin yang masih bertahan sampai saat ini adalah Hendri Sanjaya, seorang pemuda asal Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor.
Hendri sudah menekuni karir seni ukir kayu mulai dari tahun 2007 lalu. Pada saat itu Hendri memulai membuat patung berukuran besar bersama pamanya.
sumber: ekakris.com