sumedangekspres – Kuda Renggong, tradisi seni pertunjukan impresionis simbolis, telah menjadi bagian penting dari kebudayaan Indonesia. Mengenai siapa sebenarnya yang menciptakan tradisi berkuda Renggong ini, ada beberapa pandangan dan wawasan yang perlu diperhatikan.
Sementara beberapa sumber berusaha untuk mengidentifikasi tokoh-tokoh yang berperan dalam penciptaannya, Kuda Renggong terutama dikembangkan sebagai bentuk ekspresi kolektif masyarakat.
Kuda Renggong dipercaya berasal dari daerah Jawa Barat, khususnya daerah Sunda.
Baca Juga:Tarian Megah Kuda Renggong Memeriahkan Syukuran Khitanan dengan Sentuhan TradisiKuda Renggong Simbol Budaya Ciri Khas Jawa Barat
Bagi masyarakat Sunda, kuda renggong dikenal sebagai tradisi yang sudah berlangsung lama dan menjadi bagian dari acara penting seperti pernikahan, khitanan, dan upacara adat lainnya.
Namun, sulit menemukan individu atau kelompok untuk membuat kuda renggong secara langsung, karena tradisi telah berkembang dari waktu ke waktu dengan kontribusi dari beberapa generasi.
Seni menunggang kuda Renggong sendiri mulai muncul pada tahun 1910. Saat itu, seorang anak muda bernama Sipan dititipkan oleh Pangeran Mekah untuk merawat kudanya.
Selain dipegang, Sipan juga mengamati gerakan kaki yang kemudian dijadikan dasar gerakan kuda untuk melompat.
Sumber lisan dan cerita rakyat seringkali menjadi sumber utama yang menjelaskan asal usul kuda Renggong.
Meski detailnya bisa beragam, sebagian besar sumber menyebutkan bahwa kuda renggong muncul sebagai bentuk penghormatan terhadap peran penting kuda dalam kehidupan masyarakat agraris di Jawa Barat.
Dalam pengertian ini, Kuda Renggong bukanlah karya individu atau kelompok tertentu, melainkan cerminan rasa hormat kolektif terhadap makhluk ini.
Baca Juga:Kepala BP2MI Benny Rhamdani Tawarkan Berangkat ke Luar Negeri Secara Resmi ke CPMI IlegalSambut Baik Rencana OJK, BRI Dukung Peningkatan Kapabilitas Digital Bank
Dalam sejarah kebudayaan Indonesia, tradisi seringkali berkembang dan berubah seiring waktu melalui penambahan unsur dan interpretasi baru.
Kuda Renggong juga mengalami perkembangan seperti ini, dimana generasi yang berbeda ikut mengembangkan gerak, kostum, dan makna yang terkandung dalam pertunjukan ini.
Dalam konteks modern, perlu diingat bahwa keberadaan kuda renggong merupakan hasil warisan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Namun demikian, upaya untuk menegakkan, menghormati, dan melestarikan tradisi ini tetap konsisten dengan menjaga akar budaya Indonesia yang kaya dan beragam.