Penerapan IKM di SMPN 3 Sumedang

OPTIMIS: Kepala SMPN 3 Sumedang, Drs Mulyawan MM saat ditemui Sumeks baru-baru ini di kantornya.
OPTIMIS: Kepala SMPN 3 Sumedang, Drs Mulyawan MM saat ditemui Sumeks baru-baru ini di kantornya.
0 Komentar

sumedangekspres– SMPN 3 Sumedang baru menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), untuk kelas VII di tahun 2023. Hal ini disampaikan Kepala  SMPN 3 Sumedang Drs Mulyawan MM., kepada Sumeks baru-baru ini.

“Ada beberapa Rangkaian dari IKM yang disesuaikan dengan tuntutan atau regulasi dari pemerintah, yang membedakan Kurikulum Merdeka adalah paket dari IKM di lapangan. Adanya program Guru Penggerak (GP) membuat kami lebih dahulu tahu bagaimana ruhnya Kurikulum Merdeka. Kebetulan di kami ada tiga GP dan tiga Calon Guru Penggerak (CGP), jadi enam Guru Penggerak,” ucap Mulyawan.

Mulyawan mengatakan, hal itu menjadi modal utamanya dalam menjalankan IKM.

“Nanti ada pembelajaran diferensiasi yang menjadi kekhasan dari kurikulum Merdeka, yaitu menghargai anak dengan potensinya,” lanjutnya.

Baca Juga:IAD Kejari Sumedang Sambangi PosyanduKebakaran Lahan Bambu Ancam Pengendara

Maka, lanjut Mulyawan, sebelum memulai pembelajaran diadakan asesmen, agar pembelajaran sesuai karakter anak.

“Sehingga diharapkan pembelajarannya itu lebih sukses. Dalam arti potensi anak itu bisa tergali, bisa mengoptimalkan apa yang menjadi potensinya,” katanya.

Menurut Mulyawan, Kurikulum Merdeka menjawab perubahan-perubahan,  sesuai dengan perkembangan jaman. Diantaranya gurunya jelas harus lebih profesional, dengan tujuan pembelajaran berkualitas.

Rangkaian dari IKM mengacu pada Petunjuk teknis (juknis) dari Kementrian Pendidikan salah satunya adanya komunitas belajar (kombel) yang harus ada di setiap sekolah.

“Jadi dibentuklah komunitas belajar ini untuk tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Jadi guru itu rutin setiap pekan ada pertemuan, membicarakan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokok sebagai guru di kelas-kelas dalam melaksanakan pembelajaran, dan di sekolah kami dilaksanakan pada hari Senin” ucapnya.

Karena lanjut Mulyawan, dalam kegiatan apapun itu pasti ditemukan permasalahan, jadi temuan-temuan di kelas itu nanti bisa jadi bahan evaluasi.

“Ketika pembelajaran kualitasnya bagus maka hasilnyapun diharapkan bagus biasanya berjalan beriringan, yang muaranya adalah peningkatan kualitas pembelajaran,” ujarnya.

Baca Juga:Judi Online Rusak Moral RemajaDiguyur Hujan Usai Shalat Istisqa

Rangkaian yang selanjutnya adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dimana tiap sekolah dituntut harus melaksanakan minimal 3 tema dan untuk waktu jam pembelajaranya dikhususkan. Di SMPN 3 Sumedang sendiri sudah dilatih dengan mengambil 3 tema.

“Sedangkan panel karyanya kita ambil yang tradisionalnya yang egrang dan bakiak. Sekarang sedang maju ke tema kedua yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan judul yang mengambil tentang sampah, jadi judulnya ubah sampah menjadi berkah,” ujarnya.

0 Komentar