Harimau Sumatera: Konflik dengan Manusia di Wilayah Pesisir Barat, Lampung

Harimau Sumatera
Harimau Sumatera (ist/pin/flickr.com)
0 Komentar

sumedangekspresHarimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), subspesies Harimau Sunda, kembali menimbulkan ketegangan di pesisir barat Provinsi Lampung. Kejadian terbaru menunjukkan seekor harimau dewasa telah meninggalkan habitatnya dan mengganggu warga dengan berburu hewan ternak di sekitar desa.

Konflik antara harimau sumatera dan manusia bukanlah hal baru di kawasan ini. Kehadiran harimau yang bersinggungan dengan pemukiman manusia, terutama di sekitar hutan, terus menimbulkan ancaman dan kekhawatiran bagi masyarakat lokal. ‘

Salah satu contoh kasus terakhir terjadi di wilayah Kebudu, Pekon Negeri Ratu Tenumbang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat. Harimau sumatera dewasa berkeliaran di desa dan memangsa hewan ternak warga sehingga menimbulkan rasa takut dan membuat masyarakat enggan bekerja di perkebunan.

Baca Juga:Operasi Polisi Berhasil: 66 Anggota Geng Motor dan 16 Motor Diamankan di Nagreg, BandungJelang Masa Kampanye, KPU Sumedang “Pemasangan Alat Perlengkapan Kampanye (APK) Harus Sesuai Titik Lokasi Penetapan”

Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Pesisir Barat juga dilibatkan dalam penanganan konflik ini. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, harimau tersebut kemudian kembali ke hutan.

Meski demikian, pemantauan akan terus dilakukan untuk memastikan keberadaan harimau dan keselamatan warga yang bekerja di area perkebunan.

Dadang Trianahadi, Kepala UPTD KPH Kabupaten Pesisir Barat, menyatakan bahwa petugas pemantauan telah memastikan harimau Sumatera tersebut sudah kembali ke habitatnya di dalam hutan.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi masyarakat setempat sehingga mereka dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari tanpa rasa khawatir terhadap kehadiran hewan buas.

Camat Pesisir Selatan, Mirton Setiawan menanggapi kejadian tersebut dengan memberikan imbauan warga Kebudu Pekon Negeri Ratu Tenumbang. Ia mengimbau warga segera memindahkan hewan ternak seperti kambing dan sapi menjauh dari perkebunan yang berbatasan dengan hutan.

Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mengurangi kemungkinan harimau sumatera tertarik ke perkebunan untuk mencari makan, sehingga mengurangi kemungkinan konflik dengan manusia.

Konflik antara harimau Sumatera dan manusia menjadi perhatian serius, dan langkah-langkah pencegahan serta penanganan yang efektif perlu terus dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keamanan masyarakat di wilayah yang bersinggungan dengan habitat harimau Sumatera.

Baca Juga:Aksi Bersih Sungai Cisuda: Upaya Kota Sukabumi Tanggulangi Potensi BanjirRatusan Bibit Pohon Ditanam di DAS Cisarua Cianjur: Semarak Memperingati Hari Pohon Sedunia

Berita tersebut sudah tayang di website Radar Kuningan. Dengan judul “LAGI! Konflik Harimau Sunda dan Manusia, Melipir ke Kampung – Mangsa Hewan Ternak, Warga Tak Berani ke Kebun”.

0 Komentar