Aksi Hipnotis di Sumedang Kembali Marak, Pedagang Baso Ikan dan Pensiunan PNS Jadi Korban

Aksi Hipnotis di Sumedang Kembali Marak, Pedagang Baso Ikan dan Pensiunan PNS Jadi Korban
Aksi Hipnotis di Sumedang Kembali Marak, Pedagang Baso Ikan dan Pensiunan PNS Jadi Korban (ist/ilustrasi)
0 Komentar

sumedangekspres – Aksi Hipnotis di Sumedang Kembali Marak, Pedagang Baso Ikan dan Pensiunan PNS Jadi Korban.

Warga di Sumedang perlu meningkatkan kewaspadaan karena belakangan ini terjadi peningkatan kasus aksi hipnotis.

Kejadian terbaru menimpa Suryana, seorang pedagang bakso ikan asal Tasikmalaya yang tinggal di Lingkungan Talun Kidul, Kecamatan Sumedang Utara.

Peristiwa ini terjadi saat dia melewati Jembatan Rancamulya pada Selasa (5/11/2023).

Baca Juga:Loker Sumedang : KPU Sumedang Rekrut 25.599 Personil KPPS3 Daerah Penghasil Bawang Merah Terbesar di Sumedang, Jawa Barat : Kecamatan Tomo Nomor Berapa?

Saat itu, korban yang akrab disapa Abah Atang dihentikan oleh seorang pengendara motor yang mengendarai scoopy.

Pengendara tersebut berhenti dan langsung menepuk punggung Abah Atang dari belakang sambil menyapa.

Abah Atang tiba-tiba menjadi tidak sadar dan menjawab sapaan pengendara tersebut.

“Pelaku menanyakan kepada Abah Atang berapa uang yang dimilikinya. Abah Atang langsung memberikan uang ke pelaku dan kemudian pelaku pergi ke arah Wado,” ungkap Asep, seorang kerabat Abah Atang di Talun Kidul.

Setelah Abah Atang dihipnotis, seorang warga di sekitar jembatan mendekatinya dan bertanya apakah pengendara tadi adalah anaknya.

Baru pada saat itulah Abah Atang menyadari bahwa dia menjadi korban hipnotis. Dia mengakui kepada warga bahwa orang tersebut bukan saudara atau kerabatnya, melainkan orang asing.

Warga tersebut kemudian memberitahu nomor plat sepeda motor pelaku.

Plat nomor sepeda motor scoopy warna abu yang digunakan pelaku untuk aksi hipnotis adalah Z 2021 AAJ.

Baca Juga:TPP ASN Pemda Sumedang Belum Cair Sampai Desember, PNS Ketar Ketir Pinjam UangPrakiraan Cuaca Sumedang Rabu 06 Desember 2023

Sebelumnya, Mukhtar, seorang pensiunan PNS warga Bentar, Desa Cibitung, Kecamatan Buahdua juga menjadi korban hipnotis.

Pelaku datang ke rumahnya, mengaku sebagai petugas PLN, dan menawarkan jasa menaikkan KWH listrik dari 450 Watt ke 900 Watt.

Ucih, istri Mukhtar, mengungkapkan bahwa pelaku yang datang ke rumahnya tahu nama lengkap rekening listrik mereka, meskipun orang tersebut sudah meninggal lama.

Saat kejadian, pelaku meminta uang sejumlah Rp 900 ribu untuk menaikkan daya listrik rumah mereka.

Setelah pelaku pergi, mereka baru menyadari bahwa mereka menjadi korban hipnotis, dan kwitansi pembayaran yang diberikan oleh pelaku ternyata palsu.

Demikian pembahasan mengenai Aksi Hipnotis di Sumedang Kembali Marak, Pedagang Baso Ikan dan Pensiunan PNS Jadi Korban.***

0 Komentar