sumedangekspres – Ternyata Bukan Gadis Kretek, Ini Dia Sosok Gadis Sumedang dengan Sebatang Rokok
Serial Gadis Kretek tengah populer saat ini, namun jauh sebelum itu, fotografer Belanda Wijnand Elbert Kerkhoff telah mengabadikan gambar seorang gadis desa di Sumedang dengan rokok.
Dalam karyanya yang berjudul Het Paradijs van Java, Kerkhoff menggambarkan kehidupan masyarakat Sumedang pada periode 1919-1930.
Baca Juga:Isi Percakapan WhatsApp Ibunda Ashraf Mengenai Pernikahan BCL dan Tiko Aryawardhana Menyebar di MedsosHari Ini Jokowi Secara Resmi Meresmikan Rumah Sakit Terbesar di Bagian Indonesia Timur
Salah satu foto menarik dalam bukunya berjudul Dorpsvrouw Met Sigaret, Java, Indonesie 1919-1930 (wanita desa dengan rokok, Jawa, Indonesia, 1919-1930).
Dalam gambar tersebut, tampak seorang wanita dengan rambut panjang terurai, mengenakan atasan kain kebaya serta kain samping.
Wanita tersebut duduk di tangga masuk rumah yang dalam bahasa Sunda disebut golodog.
Ia memakai perhiasan lengkap di kuping, leher, dan kedua lengannya.
Tangan kanannya menyentuh golodog, sementara tangan kirinya dengan jemarinya tampak memegang erat sebatang rokok yang diletakkan di atas pahanya.
Rokok di tangannya menonjol, seolah menjadi fokus utama dalam komposisi foto.
Melihat gambar tersebut, kita akan teringat pada Gadis Kretek, serial Netflix yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama.
Meskipun tidak ada keterkaitan langsung antara film Gadis Kretek dan foto-foto karya Kerkhoff, namun terdapat kesamaan dalam hal tema.
Keduanya berhasil menangkap esensi budaya rokok atau tembakau di Indonesia.
Baca Juga:Evakuasi Satu Korban Erupsi Gunung Marapi Dilakukan Pada Hari IniKegiatan TK dan PAUD di Bukittinggi Dihentikan Akibat Dampak Abu Vulkanik Gunung Marapi
Foto-foto Kerkhoff secara berhasil merekam fenomena wanita dengan rokok pada masa itu.
Suryana, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Barat, menyatakan bahwa diperkirakan foto tersebut diambil pada masa pemerintahan Hindia Belanda di sekitar Cijambu, Kecamatan Tanjungsari, Sumedang.
Suryana menjelaskan bahwa tokoh di foto ikonik tersebut adalah Ibu Nani, seorang guru sekolah dasar yang pada waktu itu menanam tembakau di halaman rumahnya.
“Jadi dulu orang bertanya ini tanaman apa, tembakau, tembakau apa? Tembakau Nani dan sampai sekarang namanya jadi tembakau Nani dan tembakau Nani itu sebutan untuk tembakau dengan kualitas bagus,” ungkap Suryana
Suryana menyebut, sosok Nani adalah pencetus dari benih tembakau kualitas terbaik di Jawa Barat yang kini terkenal dengan sebutan tembakau Nani.