Mengenal Kereta Kencana Kerajaan Sumedang Larang Kereta Naga Paksi

Mengenal Kereta Kencana Kerajaan Sumedang Larang Kereta Naga Paksi
Mengenal Kereta Kencana Kerajaan Sumedang Larang Kereta Naga Paksi(istimewa)
0 Komentar

sumedangekspres – Mengenal Kereta Kencana Kerajaan Sumedang Larang Kereta Naga Paksi

Kerajaan Sumedang Larang merupakan salah satu kerajaan di tatar Pasundan. Kerajaan Sumedang Larang memiliki banyak peninggalan barang-barang kerajaan.

Barang-barang kerajaan itu disimpan rapih di Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang. Terdapat banyak peninggalan barang-barang Kerajaan Sumedang Larang seperti, Keris dan senjata-senjata lainnya jaman dulu, terdapat juga Mahkota Padjajaran Mahkota Binokasih yang di simpan sangat rapih di Museum.

Selain barang-barang itu terdapat juga sebuah kereta kencana Kerajaan Sumedang Larang yaitu Kereta Kencana Naga Paksi.

Sejarah Kereta Naga Paksi

Baca Juga:Bentrokan di luar Stadion Indomilk Arena, Persib Didenda Rp 25 JutaBank Emok di Jabar, Ngasih Bunga Tinggi Selangit

Dilansir dari sumedangkab.go.id, Kereta Kencana Naga Paksi merupakan kereta kencana yang dimiliki oleh Sumedang. Kereta ini memiliki ukuran yang besar yaitu Panjang 7 meter, lebar 2.5 meter, dan tinggi 3,1 meter dan berat kurang lebih 2 ton.

Menurut Raden Moch Achmad Wiriaatmadja pada masa lalu kereta Naga Paksi dibuat dengan kayu namun pada masa sekarang replikanya dibuat dengan rangka besi untuk berbagai acara kebudayaan.

Kereta Naga Paksi mulai digunakan pada masa kepemimpinan Pangeran Koesoemah Dinata (Pangeran Kornel) yaitu sekitar tahun 1791 – 1828 dan masih digunakan pada masa kepemimpinan Pangeran Suria Kusumah Adinata yang berkuasa sekitar tahun 1836 – 1882 untuk keperluan bepergian di dalam kota menghadiri acara dan sebagai kendaraan pernikahan.

Kereta ini menjadi kendaraan supremasi dari pembesar atau bupati Sumedang pada saat itu . Kereta Kencana Naga Paksi yang merupakan peninggalan Pangeran Aria Soeria Koesoemah Adinata, (Bupati Sumedang 1836-1882). Kereta ini dipergunakan untuk upacara kebesaran dan pernah pula direhabilitasi pada tahun 1998 di Cirebon.

Rangka Kereta Kencana Naga Paksi yang beroda empat, disamping kereta yang lainnya, adalah peninggalan nenek moyang beliau, mungkin juga peninggalan Pangeran Kornel ( Bupati Sumedang tahun 1791 1828.) Setidak-tidaknya rangka kereta Naga Paksi ini peninggalan masa Kompeni.

Keindahan kereta Naga Paksi ini terletak pada ukiran yang terdapat pada tempat duduk penumpang dan juga pada tubuh. Dari hiasannya, kereta Naga Paksi mempunyai tiga bagian hewan dalam satu tubuh yaitu: Bagian kepala, berbentuk kepala gajah memakai mahkota, seperti mahkota Binokasih. Pada leher ada kalung berukir. Pada bagian badan, berbentuk ular bersisik dan pada ekornya memakai gelang. Sedangkan bagian sayap, berbentuk sayap Burung Garuda, menutupi sebagian badan.

0 Komentar