Ini Kata Psikiater Agar Tidak Bertengkar Saat Beda Pilihan Politik

Ini Kata Psikiater Agar Tidak Bertengkar Saat Beda Pilihan Politik
Ini Kata Psikiater Agar Tidak Bertengkar Saat Beda Pilihan Politik(istimewa)
0 Komentar

sumedangekspres – Ini Kata Psikiater Agar Tidak Bertengkar Saat Beda Pilihan Politik

Perbedaan pilihan politik menjelang pemilu 2024 merupakan hal yang wajar. Dengan bedanya pandangan pasangan yang didukung tidak jarang orang saling menjelek-jelekan pasanagan yang tidak di dukungnya.

Dengan begitu tentu saja bisa menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat. Hal ini tentu dapat menimbulkan percekcokan bahkan bisa sampai menimbulkan pertengkaran.

Baca Juga:Ketua Umum PBNU Memberikan Guyonan ke Cak Imin, Tidak Menang PilpresJanji Cak Imin Rp 120 triliun Untuk Menaikan UMKM

dr Lahargo Kembaren, SpKJ yang merupakan Dokter spesialis kedokteran jiwa menyarankan agar tidak bertengkar saat beda pilihan politik, sebaiknya masyarakat tidak terlalu melibatkan unsur emosi ketika menyuarakan pandangan, maupun menghadapi opini politik orang lain. Sebab seringkali jika opini disampaikan atau disikapi dengan emosional, yang timbul justru ketidaknyamanan.

Untuk mengurangi kemungkinan konflik atau tekanan akibat perbedaan pandangan politik, disarankan untuk mengurangi paparan media sosial dan informasi politik apabila kondisi fisik dan mental mulai terpengaruh.

“Kemudian jangan terpapar yang berlebihan terhadap informasi satu topik yang sama. Jadi biasakan kita membuka diri terhadap hal-hal yang berbeda yang lain. Jangan masalah politik, debat, pemilu terus yang kita baca. Coba cari topik-topik lain olahraga mungkin, hobi, jadi lebih bervariasi,” terangnya dalam diskusi, Jumat (15/12/2023), dikutip detik.com (24/12/2023).

Dokter Lahargo menyarankan jika terasa bahwa hal tersebut mengganggu kesehatan mental dengan gejala seperti gangguan tidur atau penurunan nafsu makan, segera lakukan ‘pembersihan’ dari media sosial. Jika mulai terganggu, sebaiknya ambil jeda. Luangkan waktu satu atau dua hari untuk tidak terlalu terpaku pada informasi berlebihan.

Daripada terlalu terikat pada konten media sosial dan berita politik, lebih baik fokus pada aktivitas non-digital lainnya. Misalnya, menyediakan waktu untuk olahraga, menikmati musik, atau menekuni hobi yang lain.

0 Komentar