Angka Stunting di Regolwetan Turun Signifikan

OPTIMIS: Lurah Regolwetan Yopi Purwa Nugraha S Sos, seusai memberikan keterangan program penurunan angka stunting di Kelurahan Regolwetan kepada Sumeks baru-baru ini.
OPTIMIS: Lurah Regolwetan Yopi Purwa Nugraha S Sos, seusai memberikan keterangan program penurunan angka stunting di Kelurahan Regolwetan kepada Sumeks baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA- Dalam mendukung Program Gerakan Bersama (Geber) penurunan angka stunting dan kemiskinan, Pemerintahan Kelurahan Regolwetan Kecamatan Sumedang Selatan dinilai cukup berhasil dengan program kerjanya. Dimana sesuai data angka anak stunting dan warga miskin ekstrim di wilayahnya menurun secara signifikan.

“Allhamdulilah penurunan angka stunting di Kelurahan Regolwetan cukup signifikan, dari awal tahun 2022 menjadi 11 orang anak stunting. Kemudian dari hasil daripada pembukaan raport pada bulan Desember 2023 di wilayah kami terdata hanya satu yang stunting,” ucap Lurah Regolwetan, Yopi Purwa Nugraha S Sos., kepada Sumeks, baru-baru ini.

Dia juga mengatakan, bahwa keberhasilan program penurunan angka stunting tersebut berkat dukungan dari berbagai pihak dan peran serta dari ibu-ibu Kader.

Baca Juga:Petani Penggarap Geruduk Kantor Bupati, Mendesak Pj Bupati Keluarkan Rekomendasi RedistribusiKembangkan Sumber Air Baku Cigendel

“Untuk program penurunan stunting ini kami mendapatkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk setiap Posyandu selama tujuh bulan dari Baznas Kabupaten Sumedang,” ucap Yopi.

Di samping itu pihaknya juga terus melaksanakan PMT asupan gizi bagi ibu-ibu hamil maupun untuk anak-anak Balita, berupa telor, biskuit dan lainnya.

“Dan terakhir di bulan November dan Desember kemarin kita melaksanakan Geber penurunan stanting dan kemiskinan. Kami Pemetintahan Regolwetan memberikan bantuan-bantuan makanan untuk warga yang memiliki anak stunting dan warga yang miskin,” kata Yopi.

Ia menjelaskan, untuk program penurunan stunting di Kelurahan Regolwetan khususnya pada bantuan PMT di setiap Posyandu, pihaknya menggunakan anggaran dana dari swadaya warga yang digerakkan oleh para kader di masing-masing RW.

“Kemudian adanya bantuan PMT dari Baznas serta program pemerintah ,yaitu geber stunting dan kemiskinan,” ujarnya.

Yopi mengatakan, untuk program penurunan kemiskinan di tahun 2024 pihaknya akan mencoba meningkatkan lagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk warganya.

“Jadi untuk tahun depan UMKM di masyarakat akan kami tingkatkan dengan menggali potensi-potensi yang ada di masyarakat, untuk ke peningkatan taraf hidup dalam meningkatkan perekonomian Masyarakat. Dengan begitu kami berharap, tahun 2024 di Kelurahan Regolwetan bisa tercapai zero new stunting, zero kemiskinan dan program yang sekarang kami laksanakan Zero bullying,” tutup Yopi. (ahm)

0 Komentar