Kembangkan Sumber Air Baku Cigendel

UJI COBA: Sejumlah petugas Perumda Air Minum Tirta Medal Sumedang, sedang melakukan uji alir, sebelum proses penyaluran kepada konsumen di wilayah Cigendel, baru-baru ini.
UJI COBA: Sejumlah petugas Perumda Air Minum Tirta Medal Sumedang, sedang melakukan uji alir, sebelum proses penyaluran kepada konsumen di wilayah Cigendel, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA – Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di tahun 2024, Perumda Air Minum Tirta Medal Sumedang menambah debit air di wilayah pelayanan satu, (Kecamatan Pamulihan, Cimanggung, Tanjungsari dan Jatunangor) sebanyak 100 persen. Dari sebelumnya hanya mampu menghasilkan 20 liter per detik, sekarang menjadi 40 liter per detik.

“Ini merupakan proyek strategis kebijakan wilayah satu, soal penambahan debit air produksi, dari penyertaan modal pemerintah,” kata Kasubag Humas dan Perivikasi Data Pelanggan dan Rekening Perumda Air Minum Tirta Medal, Diar Hasanudin kepada Sumeks di ruang kerjanya, Kamis (28/12).

Disebutkan, pengembangan tersebut terutama untuk wilayah Kecamatan Pamulihan dan Tanjungsari, dengan tujuan untuk memaksimalkan dan optimalisasi pelayanan selama 24 jam.

Baca Juga:Songsong 2024, Pemkab Sumedang Luncurkan Sumedang Beyond SehatiSistem Administrasi Tahfiz Al-Hikamussalafiyyah Sudah Digital

“Sekarang sudah tahap uji alir dan fungsi pengolahannya sendiri atau dengan kata lain sudah tahap uji coba,” terangnya.

Penambahan debit air itu sendiri, sambung Diar, terutama untuk diperuntukan memenuhi kebutuhkan air bersih, bagi masyarakat yang tinggal di komplek perumahan di sekitar Cigendel.

Walaupun pada prosesnya tidak bisa secara menyeluruh dapat disalurkan, mengingat harus ada perjanjian terlebih dahulu dengan pihak pengembang.

“Jadi kalau pengembang sudah ada akad, lantas dihuni, baru bisa kita salurkan. Nah seperti itu prosesnya, jadi berbeda dengan di pemukiman yang mencakup satu wilayah desa atau kelurahan,” bebernya.

Lebih jauh Diar menyebutkan, untuk menambah debit air, pihaknya memanfaatkan potensi air permukaan (sungai), yang melintas di Cigendel.

“Sekarang masih proses uji alur dari dari air baku ke proses pengolahan, ditampubg ke dalam sempolar, kemudian dapat dilihat hasilnya seperti apa. Setelah itu tinggal proses penyaluran kepada konsumen,” tuturnya.

Dengan adanya penambahan debet air di Cigendel, maka akan menjadi kekuatan bagi dua cabang Pamulihan dan Tanjungsari.

Baca Juga:Sukajaya Sukseskan Pemilihan Anggota BPDGetaran Gempa Pangandaran Terasa Hingga Sumedang

“Sebelumnya mata air Gua Walet difokuskan untuk suplai air ke Tanjungsari dan Jatinangor, setelah adanya Cigendel, maka dioptimalkan untuk Pamulihan dan Tanjungsari. Sedangkan mata Air Gua Walet sendiri akan difokuskan untuk Jatinangor saja,” ucapnya. (nur)

0 Komentar