sumedangekspres– Tanah Abang jadi Pusat perbelanjaan terbesar se-Asia sepi pembeli, pusat perbelanjaan ini dulu sangat padat pembeli ketika akan lebaran. Namun, popularitas sentra tersebut belakangan redup lantaran kencangnya persaingan dengan e-commerce.
Ada beberapa saat lalu menemukan beberapa fakta yang terjadi di pasar Tanah Abang pasca Tiktop Shop tutup. Saat ini, layanan e-commerce di dalam aplikasi media sosial TikTok itu sudah kembali beroperasi dengan menggandeng Tokopedia.
Jam ramai pengunjung terpantau sekitar pukul 10.00 – 11.00 WIB, kemudian mulai pukul 13.00 WIB sudah terlihat mulai ada beberapa toko yang sudah tutup.
Baca Juga:Realisasi Pemekaran Daerah di Provinsi Jawa Barat: Ada Apa Saja?Susah BAB Buat Aktivitas Sulit Terselesaikan? Inilah Obat Pelancar Buang Air Besar!
Sejumlah penjual menyatakan bahwa setelah Tiktok Shop tutup sudah mulai ada peningkatan pengunjung, tapi untuk yang beli sama aja seperti sebelumnya, belum ada peningkatan signifikan.
Salah satu pemilik toko, Jordi juga mengatakan kalau efek Tiktok Shop ini memang belum terasa ke penjualan, tetapi yang berkunjung ke toko sudah mulai hidup. Ia juga menyatakan bahwa ke depan teknologi makin maju, jadi strategi toko juga harus mau masuk ke e-commerce.
Pedagang Tanah Abang Ikut Masuk E-commerce
Menelusuri beberapa toko di Tanah Abang juga mayoritas sudah memiliki akun e-commerce dan sosial media seperti Shopee, Tokopedia, Instagram, Tiktok, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa penjual di Tanah Abang walau sempat santer terdengar ingin menutup e-commerce pada faktanya mereka mengikuti perkembangan dan ikutan jualan secara online.
Namun, memang ada sejumlah masalah yang sulit dihadapi yakni dari risiko persaingan harga dengan e-commerce yang sangat tak masuk akal. Beberapa penjual menyayangkan harga dari e-commerce sangat murah sekali, padahal untuk produksi mereka saja rata-rata sudah lebih mahal dari itu.
Persaingan E-commerce Tak Sehat, Margin Tipis
Temuan menunjukkan bahwa kebanyakan di Tanah Abang memberikan harga murah untuk pembelian grosir, tetapi harga murah tersebut masih saja ada yang lebih murah dijual di e-commerce.
Contoh saja, ada kebaya brokat dan rok batik yang dijual Rp160.000 per setelnya, kemudian akan diberi diskon jadi Rp145.000 kalau mau beli minimal tiga. Ternyata setelah menelisik di e-commerce dengan model sama ada yang dijual Rp130.000 bahkan lebih murah.