sumedangekspres, CONGGEANG – Akibat hujan deras di wilayah Kecamatan Conggeang, jembatan sementara Neglasari di Dusun Neglasari Desa Babakanasem
Kecamatan Conggeang hanyut terbawa arus Sungai Cianda, baru-baru ini. Luapan air Sungai Cianda mencapai badan jembatan, sehingga badan jembatan yang terbuat dari kayu dan besi hanyut terbawa arus.
Tak hanya itu, air juga menyebabkan tanah di sekitar jembatan turut tergerus air. Sementara itu sebelum hanyutnya jembatan, aliran air nampak begitu besar dan kencang.
Baca Juga:Pendistribusian Logistik Pemilu DiperketatKPPS Kebonjati Siap Melaksanakan Tugas Pemilu 2024
Jembatan sementara Neglasari tersebut dibangun oleh swadaya masyarakat beberapa bulan lalu. Hal itu mengingat jembatan sementara tersebut sangat penting bagi mobilitas warga dari Desa Babakanasem keluar ataupun sebaliknya.
Rencananya, jembatan tersebut akan dibangun secara permanen pada tahun 2024. Namun, pembangunan sampai sekarang belum terealisasi.
Kasi Pemerintahan Desa Babakanasem Asep Didin Saefudin membenarkan jembatan sementara Neglasari hanyut terbawa arus Sungai Cianda.
“Kejadian sekitar pukul 17.00. Jembatan hanyut setelah hujan mengguyur sekitar tiga jam di wilayah Kecamatan Conggeang,” kata Asep saat dihubungi Sumeks, baru-baru ini.
Dikatakan, jembatan hanyut akibat aliran sungai Cianda meluap hingga menerjang jembatan. Meluapnya arus Sungai Cianda dikarenakan seluruh air dari sekitar Tol Cisumdawu di dekat hulu sungai masuk ke Sungai Cianda seluruhnya.
“Mulai dari Desa Cibeureuyeuh, Desa Conggeang Wetan hingga masuk ke wilayah Desa Babakanasem,” terangnya.
Tidak hanya di Jembatan Neglasari, kata dia, air juga meluap di Jembatan Kendal di Dusun Kendal Desa Babakanasem, masih merupakan aliran Sungai Cianda.
Baca Juga:PA Sumedang Bersikap Netral pada Pemilu 2024TPS Ramah Penyandang Disabilitas
“Air hanya menyisakan jarak satu meter dari badan jembatan Kendal. Arus Sungai pun sangat besar,” katanya.
Sementara itu, anggota BPD Desa Babakanasem
Jaja mengatakan air juga meluap di dua jembatan lainnya. Yaitu, di jembatan Naringgul atau Kandangasih dan jembatan Jolok masih di Desa Babakanasem.
Tak hanya itu, air juga menjadikan sawah di Dusun Naringgul Desa Babakanasem seperti danau dadakan. Tinggi air mencapai selutut orang dewasa.