Kampung Adat Sempurmayung Sumedang, Kampung Adat Yang Pesonanya Semakin Pudar

Kampung Adat Sempurmayung Sumedang, Kampung Adat Yang Pesonanya Semakin Pudar
Kampung Adat Sempurmayung Sumedang, Kampung Adat Yang Pesonanya Semakin Pudar (Tangkapan Layar YouTube : Sisi Cahaya Pedesaan)
0 Komentar

sumedangekspres – Kampung Adat Sempurmayung Sumedang, Kampung Adat Yang Pesonanya Semakin Pudar

Salah satu kampung adat yang berada di Kabupaten Sumedang tepatnya berada di kaki Gunung Lingga tepatnya di Desa Cimarga, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang pesonanya semakin pudar dikarenakan rumah adat yang tadinya seragam semakin kesini keseragaman semakin berkurang.

Rumah adat Sempurmayung di desain menyerupai rumah adat Sunda bernama Julang Ngapak. Salah satu ciri khas dari rumah adat ini adalah bentuk atapnya yang berbentuk segitiga dengan sayap yang melebar di kedua sisinya.

Baca Juga:5 Tempat Wisata di Lembang Terbaru 2024, Populer Hits dan KekinianGolkar Menang di Sumedang, Erwan Setiawan Mantap Nyalon Bupati

Dilansir dari detikjabar, Kampung adat ini berdiri melalui program transmigrasi lokal pada sekitaran tahun 2002. Untuk saat ini rumah adat di Kampung Adat Sempurmayung terus mengalami pengurangan. Hal itu karena rumah adat yang awalnya berjumlah 90 unit dan memiliki bentuk yang seragam, namun saat ini hanya tersisa 56 unit rumah dengan beragam bentuk.

Perubahan rumah adat diubah hanya dari penggunaan sisi bahannya saja namun secara bentuk masih dipertahankan.

Rumah Adat Sempurmayung ini didirikan oleh Bupati Sumedang pada saat itu yaitu Bupati Misbach. Dan sejumlah warga yang mendiami Kampung Adat Sempurmayung adalah warga transmigrasi lokal.

Serta menurut pernyataan Kepala Desa saat itu, kampung adat Sempurmayung jadi perkampungan wisata karena keberadaannya berdekatan dengan petilasan Prabu Tadjimalela yang sering dikunjungi oleh para peziarah.

Jalan Menuju Kampung Adat Sempurmayung Rusak

Rusaknya akses jalan menuju Kampung Adat Sempurmayung menambah keadaan kampung adat keberadaannya terus pudar. Hal ini ditandai dengan banyaknya bangunan rumah adat yang tadinya seragam berubah menjadi bangunan rumah pada umumnya.

Hal itu disebabkan oleh keberadaan Kampung Adat Sempurmayung layaknya sebuah perkampungan terpencil pada umumnya, jangankan dikunjungi para wisatawan dilewati warga desa tetangga pun jarang karena lokasinya berada di ujung desa ditambah dengan akses jalan yang buruk.

Untuk akses jalan menuju Kampung Adat Sempurmayung waktu dulu hanya bisa dilalui melalui jalan Pasiringkig Cisitu.

Baca Juga:Lakukan 3 Kegiatan ini di Bulan Puasa, Maka Kamu Akan Mendapatkan Pahala Yang Sangat Luar BiasaHarga Beras Terus Meroket, Pemkab Sumedang Gelar OPM di 5 Kecamatan

Namun saat ini untuk menuju kampung Adat Sempurmayung bisa melalui jalan Batu Dua tempat objek wisata paralayang, walaupun masih ada sekitar 1,5 KM dari Batu Dua menuju Kampung Adat Sempurmayung yang masih berupa jalan bebatuan.

0 Komentar