Kerugian Kebakaran Pabrik Kahatex Capai 10 Milyar 

LUDES: Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman saat memimpin kunjungan langsung ke lokasi kebakaran di
LUDES: Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman saat memimpin kunjungan langsung ke lokasi kebakaran di salah satu bangunan PT. Kahatex yang terbakar di Kecamatan Cimanggung, Sumedang, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres, JATINANGOR – Pabrik PT Kahatex di Jalan Raya Bandung Garut, tepatnya di Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor mengalami kerugian hingga milyaran rupiah. Pasalnya api membakar habis kain jadi, yang akan dikirim.

 

Pemkab Sumedang fokus pada solusi pascabencana, dengan menyiapkan skema terbaik untuk pemulihan PT Kahatex dan perusahaan lainnya yang terdampak. 

 

“Kami berkomitmen untuk tidak mereduksi hak-hak pekerja dan segera membantu pemulihan bangunan yang terdampak,” ujarnya.

 

Baca Juga:Waspada Bencana di Musim PenghujanRaih Suara Terbanyak, Sonia Komit Jaga Silaturahmi

Sementara itu, Ketua DPK Apindo Kabupaten Sumedang, Luddy Sutedja yang juga Manajer Umum Bidang Humas dan Lingkungan di PT Kahatex, sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu hal seperti yang terjadi beberapa waktu lalu para karyawan dan stap telah diterapkan langkah-langkah K3, termasuk pembentukan tim pengatur titik kumpul. 

 

“Selain itu, dilakukan juga upaya latihan pemadaman kebakaran setiap Kamis, dengan bergiliran di setiap gedung,” terangnya.

 

Luddy menjelaskan, suasana kerja di pabrik belum sepenuhnya pulih pasca-angin puting beliung, sehingga jumlah karyawan yang hadir masih terbatas. 

 

“Jam kerja para karyawan pabrik kini disesuaikan menjadi 4 hari dalam seminggu, tidak lagi 7 hari dalam seminggu karena menyesuaikan kondisi pasca bencana,” tuturnya. 

 

Ia menjelaskan, gedung yang terbakar memiliki luas 6.000 meter persegi dan menyimpan kain jadi. Ludy memperkirakan kerugian akibat kain yang terbakar sebesar Rp10 miliar. Namun, dia menyatakan belum mengetahui apakah mesin di dalam gedung tersebut berfungsi atau tidak.

 

Sedangkan di PT Kahatex kata Luddy, ada 40 bangunan, 11 bangunan rusak berat (oleh angin puting beliung), 7 rusak sedang dan 22 rusak ringan. Pasca bencana angin puting beliung perusahaan melakukan perbaikan-perbaikan. 

 

“Pada saat perbaikan itu ada timbul percikan api kemudian membakar gedung divisi 5 finishing yang didalamnya ada penyimpanan kain jadi. Karugian yang diperkirakan 10 milyar. Saya juga belum tahu apakah mesin ini nyala atau tidak itu belum kami hitung. Rp10 M baru kain saja,” kata Luddy.

 

Baca Juga:Internet Permudah Sektor EkonomiYayasan Putera Bhakti Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Pembagian Sembako

Menurutnya, karyawan yang berada di gedung yang terbakar tersebut tidak penuh karena sebelumnya gedung tersebut telah terkena angin puting beliung. Dia mengatakan sebelum kebakaran terjadi, terdapat sekitar 100-200 orang di dalam gedung tersebut.

0 Komentar