Awal Puasa Ramadhan 2024 Tanggal 10, 11 atau 12 Maret? Simak di Sini

Awal Puasa Ramadhan 2024 Tanggal 10, 11 atau 12 Maret? Simak di Sini.
Awal Puasa Ramadhan 2024 Tanggal 10, 11 atau 12 Maret? Simak di Sini (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Awal Puasa Ramadhan 2024 Tanggal 10, 11 atau 12 Maret? Simak di Sini.

Pelaksanaan Sidang Isbat untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan 1445H dijadwalkan pada hari Minggu, 10 Maret 2024.

Apakah sidang tersebut akan memutuskan awal puasa jatuh pada tanggal 11 atau 12 Maret 2024?

Baca Juga:Moderasi Beragama "Penguatan Moderasi Beragama Menciptakan Beragama yang Damai dan Toleran"Kolaborasi Kementerian ESDM dan Pemerintah Kabupaten Sumedang Menuju Sumber Daya Terbarukan

Sementara itu, Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan awal puasa Ramadhan akan dilaksanakan pada hari Senin, 11 Maret 2024.

Bahkan beberapa jemaat Islam lainnya seperti Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah di Sumatera Utara (Sumut) akan memulai awal puasa pada 10 Maret 2024.

Melihat perbedaan tersebut, pada Rabu 6 Maret 2024 Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengimbau agar seluruh umat Islam tetap menjaga ukhuwah dan toleransi terkait menyikapi potensi perbedaan awal puasa 2024.

“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi,” kata Menag Yaqut dalam keterangan tertulisnya.

 

Cara Menyikapi Perbedaan Awal Puasa Dengan Bijak

1. Menghormati Setiap Perbedaan Pendapat

Sikap yang paling bijak adalah dengan saling menghormati setiap pendapat yang berbeda.

Baik itu Muhammadiyah, Pemerintah maupun Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah di Sumatera Utara pasti memiliki dasar argumentasinya sendiri dalam menentukan awal bulan Ramadhan.

Baca Juga:Berapa Gaji Community Officer BTPN Syariah?Daftar dan Sistem Gaji MR DIY

Sebagai umat Islam yang baik dan bijak, tidaklah diperkenankan untuk saling menganggap diri paling benar dan menganggap orang lain salah.

Menghormati perbedaan pendapat dan pandangan adalah sebuah upayan mempertahankan ukhuwah islamiyah.

 

2. Menjaga Persatuan dan Kedamaian

Meskipun terjadi perbedaan pendapat dan pandangan, bukanlah hal yang patut dijadikan alasan untuk merusak persatuan serta kedamaian antar umat Islam.

Berdiskusi dan bertukar pikiran boleh saja dilakukan selama tidak ada yang merasa disudutkan, disalahkan dan menimbulkan percikan perpecahan.

Lakukan diskusi dengan pikiran yang dingin, terbuka dan juga bijak.

 

3. Memahami Setiap Dasar Argumentasi

Kita juga perlu memahami dasar argumentasi dari setiap keputusan yang dibuat oleh semua pihak yang berbeda pendapat untuk menciptakan sebuah pandangan yang utuh.

Misalkan kita memahami proses penentuan awal Ramadhan yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah dengan metode hisab (perhitungan matematis), sedangkan Pemerintah menentukan awal Ramadhan dengan menggunakan metode pengamatan secara langsung lewat rukyah (pemantauan hilal).

0 Komentar