Membangun Masyarakat Sumedang yang Literat: Visi Literasi Sumedang 2030

Membangun Masyarakat Sumedang yang Literat: Visi Literasi Sumedang 2030
Membangun Masyarakat Sumedang yang Literat: Visi Literasi Sumedang 2030 (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Membangun Masyarakat Sumedang yang Literat: Visi Literasi Sumedang 2030.

Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang tengah mengembangkan Visi Literasi Sumedang 2030 sebagai langkah strategis untuk meningkatkan taraf literasi masyarakat.

Memahami bahwa literasi memiliki peran sentral dalam pembangunan suatu daerah, bahkan negara, Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman, menegaskan komitmennya untuk menciptakan masyarakat Sumedang yang memiliki tingkat literasi tinggi.

Dalam acara pemberian Anugerah Vidya Caryena dan Gelar Pendidikan di GOR Tadjimalela pada 6 Maret 2024, Herman Suryatman menyatakan niatnya untuk merancang grand desain dan peta literasi guna mencapai visi tersebut.

Baca Juga:Moderasi Beragama "Penguatan Moderasi Beragama Menciptakan Beragama yang Damai dan Toleran"Kolaborasi Kementerian ESDM dan Pemerintah Kabupaten Sumedang Menuju Sumber Daya Terbarukan

Beliau berpendapat bahwa jika upaya ini berhasil, Sumedang memiliki peluang menjadi yang terdepan di Indonesia Emas 2045.

Herman Suryatman menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan dengan memberikan perhatian khusus pada kualitas pendidikan di Kabupaten Sumedang pada tahun 2024.

Ia menekankan pentingnya peningkatan indeks literasi dan numerasi sebagai indikator kualitas pendidikan.

Meskipun Sumedang memiliki posisi relatif baik dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, namun Herman menyadari bahwa masih terdapat kesenjangan signifikan jika dibandingkan dengan standar ideal yang diinginkan.

Dalam pandangan Pj Bupati Herman, literasi bukan hanya sekadar keterampilan membaca dan menulis, melainkan kunci utama untuk kemajuan suatu daerah dan penurunan tingkat kemiskinan serta pengangguran.

Beliau meyakini bahwa masyarakat Sumedang yang melek literasi, terutama dimulai dari anak-anak sekolahnya, akan membawa dampak positif pada proses pembangunan di daerah tersebut.

Namun, Herman juga menyadari bahwa literasi dan pendidikan bukanlah tantangan yang dapat diatasi dengan cepat.

Baca Juga:Berapa Gaji Community Officer BTPN Syariah?Daftar dan Sistem Gaji MR DIY

Ia menggunakan analogi “lari maraton bukan lari sprint” untuk menggambarkan bahwa upaya serius dalam meningkatkan pendidikan memerlukan waktu yang panjang, dan hasilnya baru akan terasa setelah sepuluh hingga dua puluh tahun mendatang.

Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Herman Suryatman memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Sumedang atas penyelenggaraan Anugerah Vidya Caryena.

Beliau mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan upaya dari keluarga besar Dinas Pendidikan yang telah melaksanakan acara pemberian penghargaan dengan sangat baik.

Apresiasi ini menandakan pengakuan pemerintah terhadap peran penting Dinas Pendidikan dalam mewujudkan visi literasi Sumedang 2030.

0 Komentar