Jangan Paksakan Puasa Ramadhan ke Anak! Ajarkan Secara Bertahap

Jangan Paksakan Puasa Ramadhan ke Anak! Ajarkan Secara Bertahap
Jangan Paksakan Puasa Ramadhan ke Anak! Ajarkan Secara Bertahap (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Jangan Paksakan Puasa Ramadhan ke Anak! Ajarkan Secara Bertahap.

Retno Listyarti, seorang pemerhati pendidikan anak, menyatakan bahwa idealnya anak-anak sudah dapat memulai ibadah puasa pada usia tujuh tahun.

Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya bagi orang tua untuk memperkenalkan ibadah puasa secara bertahap kepada anak-anak.

Menurut Retno, proses pengenalan ibadah puasa dapat dimulai dengan durasi singkat, sekitar tiga sampai empat jam.

Baca Juga:4 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Sumedang, Bikin Lupa Waktu, Tau-tau MaghribJadwal Buka Puasa Kabupaten Sumedang, Rabu 13 Maret 2024

Kemudian, dapat ditingkatkan secara bertahap menjadi setengah hari, dan selanjutnya hingga mencapai puasa penuh hingga jam 14.

Pendekatan bertahap ini membantu anak-anak untuk lebih mudah beradaptasi dan meresapi pengalaman berpuasa.

“Orang tua dapat meminta anak untuk berpuasa secara penuh setelah ada peningkatan tersebut. Yang terpenting, orang tua harus dapat memahami kemampuan individu anak mereka,” ungkap Retno, dikutip dari medcom.id.

Retno menekankan bahwa penting untuk tidak memaksa anak-anak untuk berpuasa, melainkan sesuai dengan kemampuan dan kondisi kesehatan mereka.

Jika anak mengalami kondisi kesehatan yang kurang baik, sebaiknya tidak menuntut mereka untuk menjalankan puasa.

Sebagai seorang komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia periode 2017-2022, Retno menyuarakan kepekaan orang tua terhadap tanda-tanda ketidakmampuan anak untuk berpuasa.

Ia menekankan bahwa orang tua harus mengenali tanda-tanda ketidakmampuan, bahkan jika anak menyatakan bahwa mereka tidak sanggup melanjutkan puasa.

Baca Juga:Tim Pendamping Keluarga sebagai Solusi Tanggap StuntingMewujudkan Seleksi ”Terbuka Kembali” Badan Adhoc Pilkada 2024 yang Berintegritas

“Orang tua harus peka ketika anak sudah terlihat tidak sanggup berpuasa. Bahkan, ketika anak menyatakan sudah tidak kuat melanjutkan puasa, kita tidak boleh membujuk anak-anak itu untuk terus sebentar lagi azan dan lain-lain. Jadi, jika memang betul-betul tidak kuat dan itu terlihat anaknya lemas, itu juga kita harus mengerti,” papar Retno.

Pendekatan penuh pengertian dan dukungan dari orang tua akan membantu anak-anak merasa lebih nyaman dan bersemangat dalam menjalani ibadah puasa.

Dengan menghargai kemampuan dan kesehatan anak, proses pengenalan dan pelaksanaan ibadah puasa dapat menjadi pengalaman yang positif dan membangun bagi mereka.

Demikian pembahasan mengenai Jangan Paksakan Puasa Ramadhan ke Anak! Ajarkan Secara Bertahap.***

0 Komentar