sumedangekspres, TANJUNGSARI – Sehari setelah perayaan Idul Fitri, sebagian besar warga termasuk di wilayah Sumedang dihadapkan pada kenaikan harga bahan pokok yang signifikan. Hal tersebut dirasakan pedagang sembako di pasar tradisional Tanjungsari, Rosna.
Rosna mengungkapkan, ada tiga komoditi utama yang mengalami kenaikan harga yang cukup mencolok, yakni gula, minyak goreng dan beras, yang menjadi kebutuhan pokok bagi banyak keluarga.
Kenaikan harga bahan pokok ini menjadi perhatian serius bagi pembeli, terutama mereka yang berpenghasilan rendah, karena berdampak langsung pada keuangan keluarga, memaksa mereka untuk mengeluarkan anggaran lebih besar hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga:Wana Wisata Cipanteuneun Kembali BergeliatAnggota BPD Harus Patuhi Aturan
“Langkah-langkah pantauan harga dan peningkatan pasokan bahan pokok menjadi hal krusial untuk mencegah dampak negatif yang lebih besar bagi masyarakat, terutama yang berada di lapisan ekonomi rentan,” kata Rosna.
Bagi banyak warga seperti Rosna, kenaikan harga bahan pokok pasca Lebaran tetap menjadi beban tersendiri dan mereka berharap adanya solusi yang dapat mengurangi dampak ekonomi yang dirasakan akibat kenaikan harga yang terjadi secara tiba-tiba setiap tahunnya.
Pantauan harga bawang merah dan bawang putih juga menunjukkan peningkatan, dengan harga bawang merah mencapai Rp 50 ribu per kilogram dan bawang putih antara Rp 50-45 ribu per kilogram di pasar tradisional Tanjungsari.
Menanggapi hal ini, petugas UPTD Pasar Tanjungsari, Ceppy, menyatakan secara keseluruhan harga kebutuhan pokok bisa dikatakan stabil di pasar tradisional Tanjungsari, meskipun terdapat peningkatan pada beberapa komoditi tertentu.
“Pantauan harga kebutuhan pokok intinya terpantau stabil dan pasokan cukup di pasar tradisional Tanjungsari,” tuturnya. (kos)