sumedangekspres – Ibu kota Kerajaan Sumedang Larang Terletak Dipuncak Gunung Rengganis
Desa Dayeuhluhur terletak di dataran tinggi, berada di puncak Gunung Rengganis. Pada awal abad ke-16, Dayeuhluhur menjadi ibu kota Kerajaan Sumedanglarang.
Di sana terdapat tempat ngahyang Sanghiang Hawu (Sayanghawu), juga dikenal sebagai Embah Jayaperkasa, seorang Kandagalante yang setia kepada Prabu Geusan Ulun, Raja Sumedanglarang.
Pada masa itu, Prabu Geusan Ulun bersama istri, Ratu Haribaya, dan para penggawa kerajaan, memutuskan untuk memindahkan Pusat Kerajaan dari Kutamaya ke Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, di Gunung Rengganis.
Baca Juga:Sejarah Pohon Hanjuang Yang Ditanam Oleh Embah Jaya PerkasaTujuh Keris Peninggalan Para Petinggi Kerajaan Sumedang Larang
Pemindahan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi serangan dari Kerajaan Cirebon, karena Sumedanglarang sedang dalam konfrontasi dengan mereka.
Ratu Haribaya, istri selir Pangeran Girilaya dari Cirebon, pindah ke Sumedang dan menjadi permaisuri, menyebabkan kemarahan di Cirebon. Jaya Perkasa menanam pohon hanjuang di Alun-alun Kutamaya sebagai tanda kemenangan dalam peperangan.
Dia berhasil menghadang serangan Cirebon, namun saat pulang ke Kutamaya, ia menemukan bahwa kerajaan sudah pindah ke Dayeuh Luhur.
Akhirnya, masalah dengan Cirebon diselesaikan secara damai atas nasihat Sultan Mataram, dengan Pangeran Girilaya menjatuhkan talak dan menerima wilayah Sindangkasih sebagai ganti rugi.
Setelah itu, Geusan Ulun meninggal dan dimakamkan di bawah Jayaperkasa ngahyang di Dayeuhluhur, bersama dengan Ratu Harisbaya.
Pemilihan Dayeuhluhur sebagai pusat kerajaan karena lokasinya yang berbukit dan berada di dataran tinggi memberikan keunggulan strategis dalam mengintai pergerakan musuh dari kejauhan.