“Berdasarkan tata kelola air, oleh BRI kita diikutisertakan mengikuti lomba desa BRILiaN di 2023 dan mendapat predikat terbaik,” ujar Cekug.
Melalui pengelolaan air yang diterapkan BUMDes, warga cukup membayar sekitar cukup Rp1.000 per hari untuk 10 kubik air. Atau sekitar Rp30.000 per bulan untuk pemakaian rumah tangga.
Meski begitu, dengan adanya aliran air juga meningkatkan ekonomi warga desa. Sebab air tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada juga sejumlah warga memanfaatkan air untuk mengembangkan usahanya, khususnya pedagang kuliner.
Baca Juga:Ketua FK-BPD Sumedang Dorong dan Doakan Ketua DPC Apdesi Sumedang Jadi Wakil BupatiPortofolio Kredit UMKM Terbesar di Indonesia, Peran Nyata BRI Topang Perekonomian Nasional
BUMDes Angseri juga mendorong warga desa melakukan pembayaran melalui digital yang telah difasilitasi BRI. Tentu cara ini sebagai bagian dalam membantu meningkatkan literasi keuangan bagi warga desa.
Produk Olahan Bambu Jadi Salah Satu UMKM Uggulan
Selain memiliki keunggulan tata kelola air dan pariwisata yang baik, Desa Angseri juga memiliki potensi UMKM yang tidak kalah menarik.
Prebekel atau Kepala Desa Angseri I Nyoman Warnata menyebut prioritas UMKM di wilayahnya memanfaatkan kekayaan alam bambu.
Dari kekayaan alam ini, banyak juga warga menggantungkan pendapatannya sebagai pengerajin keranjang. Mulai dari untuk keperluan belanja hingga wadah untuk sesajen sebagai bagian ibadah.
Di samping itu, Warnata mengaku tengah kembali merancang tata kelola khususnya bidang pariwisata. Harapannya agar wisata di Desa Angseri lebih bergairah lagi. Salah satu upayanya dengan menggandeng perguruan tinggi negeri dalam membangun rancangan utama desa. Termasuk mengatur wilayah penginapan mulai dari penempatan hingga mengatur cara pembangunannya. “Kalau kita menyimak potensi di desa kami itu banyak yang bisa dikembangkan. Memang yang paling menarik adalah bidang pariwisata,” kata Warnata menjelaskan.
Sejauh ini Winarta akui berkat penghargaan Desa BRILiaN dari BRI membuat Desa Angseri semakin berkembang. Dukungan dan kehadiran BRI memberi rasa kenyamanan tersendiri bagi masyarakat maupun pemerintah desa.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menambahkan bahwa Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa yang diinisiasi BRI sebagai bentuk agent of development dalam mengembangkan desa. Hingga akhir Juni 2024 tercatat terdapat 3.602 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.