sumedangekspres – KOTA – Pemerintah Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara, tengah fokus pada program penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sebagai wujud kepedulian terhadap warganya. Program tersebut digagas Lurah Talun, Rinny Mulyati S E M Si, yang berkomitmen untuk memberikan perhatian khusus kepada warga yang membutuhkan bantuan kesehatan mental.
Salah satu warga yang mendapat perhatian adalah Leni (42), warga RT 05 RW 05 Kelurahan Talun, yang memiliki bayi dan telah mendapatkan berbagai bantuan dari pemerintah. Bantuan tersebut termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), Jaminan Kesehatan Keluarga Miskin (Jamkeskin), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Tangkal Kemiskinan (Tangkis).
Kelurahan Talun juga memprioritaskan Leni untuk menerima bantuan tambahan jika tersedia.
Baca Juga:Dampak dan Cara Mengatasi Sunk Cost FallacyCentengan Kondisi dimana Sudut Kuku Tumbuh kedalam Kulit, Kenali Ciri-ciri Centengan yang akan Sembuh
“Khusus untuk penanganan Leni, kami telah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menyediakan perlengkapan bayi yang sudah disalurkan kepada keluarganya,” ujar Rinny.
Rinny menjelaskan Leni, bersama enam anaknya, kini berada dalam penanganan yang baik berkat kerjasama antara Kelurahan Talun, Dinas Sosial Kabupaten Sumedang, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan Sumedang. Leni saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bandung.
Sementara anak pertamanya ditempatkan di pesantren Al-Qolam, dan bayi yang masih kecil dirawat di yayasan anak di Buahbatu, Bandung.
“Kami juga telah menampung anak-anaknya, memastikan mereka mendapatkan perawatan yang layak, termasuk pendidikan bagi yang lebih besar,” tambahnya.
Rinny memaparkan, saat ini ada dua ODGJ di wilayah Kelurahan Talun, dan keduanya sudah dalam penanganan pihak berwenang. Namun, Leni menjadi prioritas karena ia memiliki anak bayi yang membutuhkan perhatian lebih.
Ke depan, Rinny berharap penanganan ODGJ di wilayahnya semakin optimal, terutama bagi Leni, agar kondisinya membaik setelah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa.
“Kami sudah mengagendakan agar setelah keluar dari RS Jiwa Cisarua, Leni bisa ditempatkan di Yayasan Sankurjaya untuk pembinaan dan pelatihan bagi warga yang pernah mengidap penyakit ODGJ,” pungkasnya. (ahm)