sumedangekspres, TOMO – Banjir melanda jalan Tolengas-Jatigede di wilayah Desa Darmawangi, tepatnya perbatasan antara Desa Darmawangi dan Desa Marongge Kecamatan Tomo, Rabu (7/5) sekitar pukul 19.00.
Bencana banjir mengakibatkan beberapa kendaraan roda dua mati akibat terendam air, terutama kendaraan matic.
“Banjir sendiri diakibatkan intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah Kecamatan Tomo,” ujar Anggota Koramil Tomo dalam video laporannya, Rabu (7/5) malam.
Baca Juga:Akibat Perluasan Lahan Masih Belum Jelas, Laboratorium Dijadikan Ruang KelasPemerintah Kecamatan Cimalaka Awasi Musyawarah Perubahan APBDes 2025
Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Tomo Yana menjelaskan, banjir sering dan rutin terjadi di perbatasan Desa Darmawangi dan Marongge saat hujan deras.
Menurutnya, banjir terjadi diakibatkan sungai dan jembatan Cisaar Wadon yang kecil tak mampu menampung air yang besar. Selain itu, air dari Sungai Cisaar Wadon (anak Sungai Cilutung) memasuki Sungai Cilutung namun kembali lagi sehingga air meluap.
“Air meluap ke jalan sehingga mengakibatkan banjir di Jalan Tolengas-Jatigede,” ujar Yana saat dikonfirmasi, Kamis (8/5).
Dijelaskan, beberapa motor mengalami macet mesin dan terhenti karena kedalaman air di wilayah banjir tersebut mencapai sekitar 50 Centimeter. Dan, terdapat lubang-lubang di jalan yang menambah kedalaman air banjir.
“Pantas motor macet karena air cukup dalam dan menggenangi motor,” jelasnya.
Dia menjelaskan, selain berdampak ke jalan, banjir juga menggenangi pesawahan seluas kurang lebih sembilan hektar. Namun, air hanya bersifat lewat saja, atau banjir bandang.
“Satu jam kemudian air telah kembali surut dan tidak tersisa sehingga tidak merusak areal pesawahan warga,” jelasnya.
Baca Juga:Dongkrak Spiritualitas, Personil Polres Sumedang Dapat Siraman RohaniTak Hanya Profesional, ASN Sumedang Harus Berkomitmen Tinggi
Dia pun mengimbau agar masyarakat hati-hati saat hujan deras dan melintas jalan di wilayah tersebut. “Agar banjir tidak menyebabkan korban jiwa ataupun luka,” pungkasnya. (bim)