SUMEDANGEKSPRES.COM, Cimanggung – Kepala Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Yuyus Yusuf mengaku sangat kwatirkan selama 8 bulan ini bantuan untuk relokasi belum ada jawaban pasti.
Menurut Yuyus, tidak hanya persoalan longsor, namun ada juga rumah warga yang dirobohkan untuk jalan alternatif alat berat belum juga diganti.
“Rumah yang dirobohkan itu dilakukan untuk evakuasi para korban longsor. Kini wargapun ragu karena bangunan yang masih utuh mau di isi takut. Pasalnya, belum ditata sedemikian rupa,” kata Yuyus saat dihkubungi via telpon, Sabtu (29/8).
Baca Juga:IJTI Sumedang Majalengka Gelar MuskordaLayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Masa Pandemi
Dijelaskan, mereka (korban longsor) masih mengungsi di tempat lain dan informasi lainnya uang kontrakan juga belum dibayar pemerintah.
Selama mengungsi, kata Yuyus, tentunya memerlukan biaya tidak sedikit. Apalagi di masa pandemi saat ini, mau kapan dan dimana mereka akan tinggal untuk kembali memulihkan kehidupannya. Itu belum jelas, jangan sampai terkatung-katung.
Menurut Yuyus, warga korban longsor menginginkan kembali ke rumah. Padahal, pemerintah sudah mengupayakan tempat relokasi. Namun relokasinya kapan itu juga belum jelas.
“Ada satu diantara korban longsor itu menyampaikan kepada pihak desa untuk membuka usaha baru di sekitar bekas longsor. Dan, kembali menjalani usahanya yang dilakukan sebelum terjadi bencana itu,” ucapnya.
Dikatakan, itu dilakukan korban longsor karena membutuhkan biaya hidup dan tidak mau terus bergantung dari bantuan pemerintah.
“Pihak desa untuk bantuan materi saat ini tidak bisa berbuat banyak. Karena, memang memerlukan biaya tidak sedikit yang harus dikeluarkan,”kata Yuyus.
Untuk itu, lanjut Yuyus, pihak desa hanya mampu mendesak pemerintah terkait kepastian dan bagaimana caranya agar masyarakat cepat terealisasi untuk mendapatkan rumah yang layak, demi melangsungkan kehidupannya kedepan.
Baca Juga:DPP PAN Apresiasi Penanganan Covid 19Vaksinasi Warga Desa Wanajaya Mencapai 40 Persen Jalan Rusak Jadi Kendala
Sementara itu, upaya percepatan relokasi rumah bagi korban longsor Cimanggung serta pembangunan infrastruktur di wilayah longsor terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang.
Bahkan, berdasarkan informasu Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir telah mendatangi kantor BNPB, Kementerian Sosial RI dan Kementerian PUPR di Jakarta secara maraton, Kamis (26/8).
Disampaikan Dony, sebelumnya Pemkab Sumedang sudah mengajukan relokasi rumah secara permanen ke Kementerian PUPR dan sudah ditindaklanjuti Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan.