Pemuda Paseh Mengaku Terlukai dengan Adanya Pabrik Obat Keras Ilegal

Pemuda Paseh Mengaku Terlukai dengan Adanya Pabrik Obat Keras Ilegal
Tokoh Pemuda Kecamatan Paseh, Dodi Partawijaya. (Foto: ISTIMEWA)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Pasca penggerebekan pabrik pembuatan obat terlarang golongan G di Kecamatan Paseh, Tokoh pemuda setempat terus melakukan pencegahan guna melindungi para pemuda agar tidak terlibat dalam penyalahgunaan obat obatan terlarang.

Salah seorang tokoh Pemuda Kecamatan Paseh, Dodi Partawijaya, mengaku prihatin dengan adanya pabrik obat keras ilegal dilingkungannya yang tidak jauh dari kediamannya.

“Terus terang saya tidak menyangka dan merasa sedih dengan adanya pabrik obat keras ilegal di Paseh. Saya mewakili pemuda Paseh merasa dicederai dengan kejadian tersebut,” ujarnya kepada Sumeks, Selasa (31/8).

Baca Juga:Warga Paseh Kaler Pertanyakan Mekanisme Pemindahan Makam Akibat Terdampak TolMenko Airlangga Pastikan Realisasi Program Perlinsos Sudah Tersalurkan

Dodi juga merasa kecewa dengan kejadian tersebut, pasalnya, di lingkungan tersebut para pemuda Paseh kerap melakukan kegiatan-kegiatan positif.

“Tetapi hal yang tidak diinginkan ini malah terjadi. Padahal, jauh sebelum kejadian itu, saya dan para pemuda selalu berkegiatan positif. Karang taruna diaktifkan kembali, sosialisasi-sosialisasi terus kita lakukan. Bahkan H-1 penggerebekan, saya masih mengisi webinar tentang bahaya narkotika bersama BNNK Sumedang,” ungkapnya.

Agar terhindar dari penyalahgunaan obat terlarang, dirinya dan pemuda Paseh akan terus meningkatkan intensitas kkegiatan-kegiatan yangpositif.

“Tertamparnya kami pemuda Paseh dengan adanya kejadian ini membuat kami berpikir untuk terus meningkatkan semua kegiatan positif, khususnya di Paseh. Kita akan terus lakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba dengan media Online maupun Offline,” ungkapnya.

Sementara itu, Dodi juga memastikan jika tidak ada pemuda di lingkungannya yang terlibat dalam penyalahgunaan obat terlarang golongan G. Baik pengedar maupun pengguna barang haram tersebut.

“Saya secara pribadi tidak akan mencurigai adanya keterlibatan pemuda Paseh dalam kasus ini, namun saya harus tetap membuka mata karena mungkin sekecil apapun potensi keterlibatannya ada,” tuturnya. (Mg1)

0 Komentar