Mendukung Pemulihan Ekonomi dan
Stabilisasi Harga Menuju Sumedang “Smart City”
SUMEKS, Kota – Dalam rangka pemulihan ekonomi, Pemerintah Kabupaten Sumedang, melakukan kerjasama dengan Bank Indonesia Jawa Barat.
Kerjasama tersebut dijalin berupa percepatan digitalisasi untuk peningkatan daya saing dan pemberdayaan ekonomi. Diantaranya pengendalian inflasi bagi kesejahteraan masyarakat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herwanto mengatakan, kerjasama tersebut merupakan agenda High Level Meeting (HLM) dalam membahas berbagai isu strategis untuk mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi di Kabupaten Sumedang.
Baca Juga:Harga Jagung dan Dedak Naik, Peternak MenjeritVaksinasi SMAN Cicalengka Capai 90 Persen
“Khususnya melalui percepatan digitalisasi secara holistik,” ujarnya usai melakukan HLM di Pendopo IPP Kabupaten Sumedang, Rabu (22/9).
Herwanto menerangkan, Kabupaten Sumedang merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan ibu kota provinsi, yakni Bandung.
Dan secara rata-rata, perekonomian Kabupaten Sumedang sendiri turut memberikan kontribusi terhadap PDRB Jawa Barat sebesar 1,7%.
“Kontribusi ini berpotensi terus meningkat, didorong oleh sektor ekonomi utama pendorong pertumbuhan Sumedang. Yaitu sektor pariwisata, pertanian dan industri. Pada 2020, sebagaimana perekonomian Jawa Barat yang secara keseluruhan mengalami tekanan akibat pandemi, pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi sebesar -1,12% (yoy), jauh di bawah tahun sebelumnya yang mencapai 6,33% (yoy),” paparnya.
Namun saat ini, lanjut Herwanto, dengan didukung oleh kebijakan dynamic balancing dan kondisi kekebalan tubuh masyarakat yang mulai meningkat sejalan dengan percepatan vaksinasi, beberapa indikator pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, termasuk Kabupaten Sumedang mengindikasikan adanya peningkatan.
Oleh sebab itu, untuk mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi tersebut, dalam kesempatan HLM, dirinya menyampaikan 5 Kunci Utama Pemulihan Ekonomi yang dilakukan bersama melalui sinergi pentahelix dengan pemerintah daerah, lembaga (otoritas), masyarakat, pelaku usaha, media massa dan akademisi.
“Kelima kunci utama tersebut adalah membangun positive mindset dan semangat sinergi, menjaga keberimbangan pasar, mendorong kinerja sisi supply khususnya pada sektor ekonomi utama, menghidupkan pariwisata secara terukur, menjaga kelancaran investasi, dan membangkitkan UMKM, mendorong daya beli masyarakat, serta percepatan digitalisasi ekonomi,” terangnya.
Baca Juga:Vaksinasi Rancamulya Capai 32 PersenOktober 2021, Mahasiswa Unpad Mulai PTM
Sementara itu, terkait rekomendasi kelima, khususnya transformasi digital, menjadi langkah penting yang harus dilakukan secara terintegrasi, terstruktur dan massif.