Papan Dicopot, Reaksi Tidak Tertibnya Proyek

Papan Dicopot, Reaksi Tidak Tertibnya Proyek
Seorang warga mencopot papan proyek perbaikan jalan yang dianggap kurang transparan, beberapa waktu lalu. (Foto: DOK SUMEKS)
0 Komentar

SUMEKS, Cimanggung – Perbaikan jalan penghubung dua kecamatan di wilayah Kabupaten Sumedang bagian barat, yakni penghubung Jatinangor-Cimanggung cukup ramai jadi perbincangan masyarakat. Pasalnya, pemasangan papan proyek tidak dipasang menggunakan tiang atau di titik terbuka, tetapi terlihat terpasang di pohon mangga dan sedikit tertutup daun.

Padahal, papan proyek dipasang bertujuan sebagai transparansi dana yang digunakan hingga jangka waktu pengerjaan kepada masyarakat.

Salah satu kokoh masyarakat Ijang Sarifudin menerangkan, penempatan papan proyek di sebuah pohon merupakan ketidaktertiban pengerjaan. Sehingga, membuat warga sedikit bereaksi.

Baca Juga:Maling Burung Nyaris Diamuk WargaVaksinasi Guru dan Tenaga Pendidik Terus Berproses

Ijang mengaku, reaksi tersebut sebagai bentuk perhatian serta pengawasan warga terhadap berjalannya proyek perbaikan jalan. Artinya, bukan ingin menghentikan pengerjaannya.

“Karena saking rindunya ingin segera direalisasikan pengerjaan jalan, warga otomatis langsung bereaksi ketika melihat ada yang kurang pas. Itu sebagai bentuk perhatian,” imbuhnya.

Diketahui, lokasi pengerjaan proyek perbaikan jalan tersebut titik nolnya dimulai dari Bujil Cicabe, Kecamatan Cimanggung sampai ke Desa Cisempur Kecamatan Jatinangor.

“Harusnya sekarang jadi jalan kabupaten, tapi sekarang ciri dan batasnya sudah terbaca dan diketahui warga belum?,” ucap Ijang.

Dijelaskan Ijang, masyarakat sekarang sudah mulai melek aturan. Walaupun dengan pemahaman masing-masing, tapi tujuannya sama. “Dengan adanya proyek ini, warga di Kecamatan Cimanggung sangat mendukung dan peduli,” tuturnya.

Karena, masih kata Ijang, papan proyek pun dilepas oleh warga setempat dan disimpan sampai pihak terkait datang menjelaskan maksud tujuan dipasangnya papan proyek di sebuah pohon.

“Perbaikan ruas jalan tersebut menghubungkan antara Kecamatan Jatinangor dengan Cimanggung,” katanya.

Baca Juga:Kabayan Reborn di Serial FTVLama Mengabdi, Pegawai Teknis Non ASN Minta Kepastian

Ijang pun ikut menjelaskan polemik pencopotan papan proyek oleh warga. Bukan ancaman atau ketidakpercayaan terhadap pekerjaan proyek peningkatan kapasitas jalan, tetapi itu merupakan bentuk kepedulian dari warga.

“Sudah lama sangat diharapkan perbaikan jalan itu, tapi jangan diawali dengan ketidaktertiban,” kata Ijang.

Menurut Ijang, reaksi dan respons masyarakat ketika ada sebuah proyek pembangunan di setiap daerah berbeda-beda alias memiliki watak dan karakter masing-masing.

Maka dari itu, lanjut dia, pencopotan papan proyek bukan ketidakpuasan warga dengan adanya perbaikan jalan, melainkan cara mulainya pengerjaan dirasa kurang tertib.

0 Komentar