Ketua Umum DPD PKS Sumedang
SUMEKS, Kota – Politik merupakan jalan seseorang untuk membuat sebuah perubahan. Bagi pemuda dengan semangat perubahan tinggi dan idealisme yang kuat, politik menjadi alternatif jalan untuk mewujudkannya.
Ketua Umum DPD PKS Sumedang, Yana Flandriana menerangkan adanya apatisme dari sebagian pemuda terhadap politik merupakan kesalahan pengambilan sikap setelah mengkonsumsi narasi negatif politik.
“Ini kesalahan penyikapan pemuda saja. Memang tidak bisa dipungkiri ada banyak narasi-narasi negatif tentang politik yang dibaca oleh pemuda. Seperti Money Politic, Black Campaign, dan lain-lain. Tapi sebenarnya itu hanya oknum, tidak semua politisi seperti itu,” ujar Yana kepada Sumeks, Kamis (21/10).
Baca Juga:Pemkab Gelontorkan Uang Kadeudeuh Rp 2,5 MiliarRSUD KK Nol Kasus Covid 19
Menurutnya, oknum-oknum yang menyimpang terhadap sebuah amanat ataupun sebuah nilai tidak hanya berada di politik saja. Dan kesalahan oknum tidak bisa dijadikan acuan untuk menilai sesuatu secara general.
“Mau kegiatan apapun, lembaga apapun, oknum yang menyimpang itu nyaris selalu ada. Seperti di permainan bola, pasti ada oknum. Apapun itu, hampir selalu ada oknum. Makanya tidak bisa menilai sebuah lembaga ataupun kegiatan berdasarkan kesalahan dari oknum,” ungkapnya.
Dijelaskan, bagi pemuda yang memiliki daya kritis kuat dan pemikiran yang terbuka harusnya lebih bisa bersikap bijak dalam memandang sesuatu, termasuk dalam memandang politik.
Dia menuturkan, dalam pandangan agama, politik sangat bisa mengantarkan manusia lebih dekat dengan surga. Asalkan dirinya benar-benar bersih dan amanah dalam berpolitik.
“Semisal kita membuang paku ditengah jalan, kita menyelamatkan orang dari kemungkinan terkena paku. Bayangkan jika kita menjadi pemerintah yang membuat kebijakan yang bisa menyelamatkan banyak orang. Surga lebih dekat dengan orang tersebut,” katanya.
Selain itu, Yana juga menjelaskan bahwa politik ini adalah ruang bebas untuk semua masyarakat dari semua elemen dan semua latar belakang. Orang yang berkarakter baik ataupun jahat, bisa menjadikan politik ini sebagai jalan untuk mencapai tujuannya.
“Dengan kebebasan tersebut. Bayangkan jika yang mendapatkan kekuasaan adalah orang yang jahat? Ini alasan kenapa orang baik juga harus ikut kedalam politik,” paparnya.
Baca Juga:Candi Cicalengka Banyak Dikunjungi, Namun Bukan Objek WisataIndonesia Masuki Fase Endemic, Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Terjaga
Yana menegaskan, kepatisan tersebut juga diakibatkan karena kesalahan pemuda menilai politik berdasarkan kultur kampanye yang sudah terbentuk lama.