Optimalisasi Rumah Baca Motekar Di Era Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030

Optimalisasi Rumah Baca Motekar Di Era Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030
0 Komentar

Oleh : Dr. Maulana, M.Pd., Dr. Enjang Yusup Ali, M.Kom., Dadan Nugraha, M.Pd.

Millenium Development Goals (MDGs) berakhir pada tahun 2015. Selanjutnya tanggal 2 Agustus 2015 negara-negara anggota PBB mengaklamasikan dengan tema Transforming Our World : For Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

SDGs ini disahkan pada sidang PPB akhir bulan September tahun 2015 yang terdiri dari 17 tujuan, 169 target, dan 241 indikator yang direncanakan dapat dicapai selama 15 tahun kedepan atau sampai dengan 2030.

Baca Juga:Kapolsek Minta Warga Waspadai Pohon TumbangKomisi ll Akan Bahas Pungutan di Toilet SPBU

Prinsip pembangunan dari SDGs ini yaitu No One will be left Behind artinya pelaksanaan pembangunan harus memberi manfaat untuk semua.

Ada 17 poin dari Sustainable Development Goals (SDGs) ini yaitu : 1. No Poverty 2. Zero Hunger 3. Good Health and Well Being; 4. Quality Education; 5. Gender Equality; 6. Clean Water and Sanitation (; 7. Affordable and Clean Energy; 8. Decent Work and Economic Growth; 9. Industry, Innovation and Infrastructure; 10. Reduces Inequalities; 11. Sustainable Cities And Communities; 12. Responsible Consumption and Production; 13. Climate Action; 14. Life Below Water; 15. Life on Land; 16. Peace, Justice and Strong Institutions; dan 17. Partnership For The Goals.

Khusus untuk di Indonesia, dikenal dengan istilah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang difokuskan pada mencerdaskan bangsa, kesehatan masyarakat, kesetaraan gender, pendidikan berkualitas dan pengentasan kemiskinan.

Dari ke 17 poin SDGs/TPB tersebut salah satunya adalah Quality Education (Pendidikan Berkualitas).

Sebagai bentuk perwujudan menyukseskan SDGs khusunya poin 4 tentang Quality Education (Pendidikan Berkualitas) diwujudkanlah dalam aksi nyata berupa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksnakan oleh tim Dosen UPI Kampus Sumedang terdiri dari Dr. Maulana, M.Pd., selaku ketua pengabdian, Dr. Enjang Yusup Ali, M.Kom., serta Dadan Nugraha, M.Pd. sebagai anggotanya yaitu dengan mengoptimalkan kiprah Rumah Baca Motekar (RBM) sebagai mitra pengabdian ini.

RBM awalnya adalah perpustakaan pribadi yang mengoleksi berbagai macam buku bacaan anak-anak, remaja dan dewasa, baik fiksi maupun non fiksi.

Bermula pada tahun 2006 dengan nama Perpustakaan Agropreneur, rumah baca ini kegiatannya antara lain meminjamkan buku kepada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (UNPAD) sebagai almamater pendiri dan menyelenggarakan diskusi/bedah buku. Pada tahun 2010, Agustina Diah Pamongkasih, S.S. lebih dikenal dengan nama teh Ina atau bunda Ayyasy bersama suaminya sebagai pemilik dan pengelola Rumah Baca Motekar ini, bersamaan dengan kepindahan ke Sumedang, perpustakaan berganti nama menjadi Rumah Baca Motékar. Motekar berasal dari bahasa Sunda yang artinya aktif dan kreatif. Sebuah harapan dan motivasi agar budaya baca dan literasi masyarakat meningkat.

0 Komentar