Imbas Longsor, Kerugian Capai Miliaran Rupiah, Dua Hektare Sawah Rusak Tertimbun Bongkahan

Imbas Longsor, Kerugian Capai Miliaran Rupiah, Dua Hektare Sawah Rusak Tertimbun Bongkahan
GAGAL PANEN : Sejumlah pejabat Kecamatan mendatangi area pesawahan milik warga yang tertimbun longsor di Blok Leuweung Kadu Dusun Nangtung Desa Ciherang Sumedang Selatan, kemarin.
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, KOTA – Sedikitnya 16 warga kehilangan lahan garapan, akibat longsor di Blok Leuweung Kadu Dusun Nangtung Desa Ciherang pada Sabtu (15/1) lalu. Kurang lebih, ada sekitar dua hektare sawah yang tertimbun serta dua hektare lainnya terancam longsor susulan.

Ke-16 orang warga yang terancam tersebut merupakan warga RW 11 Kelurahan Pesanggrahan Baru Sumedang Selatan.

“Kerugian ya cukup besar, harga tanah setiap batanya sekitar Rp 2 juta. Jika dikalikan akan mencapai miliaran,” jelas Ketua RW 11 Yaya saat ditemui Sumeks di lokasi longsor, Senin (17/1).

Baca Juga:Wakapolres Serahkan Sebako Kepada Warga Terdampak Longsor CiherangCamat Ceritakan Kronologis Longsor Cibugel

Yaya menegaskan tanah area persawahan tersebut merupakan tanah milik warga bukan tanah milik pemerintah.

“Yang atas milik pemerintah, ini yang bawah merupakan tanah milik warga semua,” tambah Yaya.

Selain itu, longsor juga bukan yang pertama kalinya terjadi di wilayah area persawahan tersebut, namun kali ini merupakan yang paling besar.

“Sebelumnya pernah terjadi beberapa kali, namun kali ini sangat besar ini,” ucap Yaya.

Hal Serupa diungkapkan Kadus I Desa Ciherang, Edih Suhaedih saat ditemui di Posko Bencana Desa Ciherang.

“Lahan yang tertimbun milik 22 warga dan diperkirakan berdasarkan surat tanah itu, kurang lebih ada 2 hektarean sawah yang tertimbun,” ungkapnya.

Edih mengatakan, akibat bencana longsor, para petani harus menanggung kerugian lantaran mengalami gagal panen.

Baca Juga:Sejarah Lembur Cipancar: Desa Tertua Hingga Pantrangan Menyebut ‘Ucing’Sahrul Gunawan Hadiri Acara PPP

“Saat kejadian, sawah para petani terdampak, rata-rata telah memasuki musim panen. Ini baru perkiraan saja, jika untuk 1 hektar itu menghasilkan 10 ton padi, maka untuk 2 hektare, sebanyak 20 ton kerugian yang ditanggung semua petani akibat gagal panen,” terangnya.

Kendati demikian, dia tidak dapat memperkirakan berapa total kerugian yang dialami petani jika kerugian dihitung dengan lahan yang dimilikinya.

“Kalau total kerugian belum bisa diprediksi karena harus verifikasi dulu,” ujarnya.

Sebelumnya sempat di beritakan, musibah longsor kembali terjadi di Kabupaten Sumedang, Sabtu 15 Januari 2022, pukul 16.30. Kali ini, terjadi di Dusun Sukasari Desa Ciherang Kecamatan Sumedang Selatan kabupaten Sumedang.

Bongkahan tanah longsor yang berasal dari tebing setinggi 200 hingga 300 meter, itu menimbun sekitar dua hektare area pesawahan warga.

0 Komentar