Menteri Basuki Hadimuljono: Butuh Keberanian Berinovasi Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

Menteri Basuki Hadimuljono: Butuh Keberanian Berinovasi Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
Foto: Humas Kementerian PUPR
0 Komentar

sumedang.jabarekspres.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan butuh keberanian untuk berinovasi di tengah pandemi Covid-19, terutama dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi pembangunan infrastruktur guna menyongsong era Revolusi Industri 4.0.

Menurut Basuki Hadimuljono, Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan informasi dan komunikasi untuk mencapai efisiensi tinggi dan produk yang lebih baik. Menteri Basuki menjelaskan Kementerian PUPR telah menggunakan berbagai aplikasi untuk menunjang pekerjaan.

“Kementerian PUPR memanfaatkan aplikasi Sistem Manajemen Air Terpadu (SIMADU) untuk memproses laporan prediksi cuaca,” ujarnya dalam acara seminar nasional ITB Civil Engineering Expo (ICEE) 2022 secara daring, Minggu (30/1).

Baca Juga:Sah, Pengurus Kaukus Perempuan Parlemen Sumedang 2020-2024 Resmi DilantikLirik dan Chord Dibanding Dia – Lyodra : Sungguh, Aku Lebih Mendalamimu Dibanding Dia

Aplikasi tersebut ditindaklanjuti oleh Pos Siaga Banjir terintegrasi dengan BMKG untuk melakukan penanganan.

“Bendungan kering Ciawi dan Sukamahi dioperasikan menggunakan sistem tersebut,” ujar Basuki. Selain itu ada juga aplikasi Sistem Informasi Bendungan dan Waduk (SINBAD).

Sistem ini berfungsi memantau keamanan dan operasi bendungan dan waduk dengan menampilkan data tinggi muka air (TMA) dan volume bendungan beserta kondisinya secara real time.

Itu dilakukan dalam rangka antisipasi terjadinya kondisi bendungan yang tidak normal, yang memanfaatkan data klimatologi dari BMKG.

Sistem ini berfungsi memantau keamanan dan operasi bendungan dan waduk dengan menampilkan data tinggi muka air (TMA) dan volume bendungan beserta kondisinya secara real time.

Itu dilakukan dalam rangka antisipasi terjadinya kondisi bendungan yang tidak normal, yang memanfaatkan data klimatologi dari BMKG.

Di samping itu juga diprakarsai teknologi digital berbasis 3 dimensi (3D) dalam pelaksanaan pembangunan Jalan Tol di Indonesia yaitu, Building Information Modeling (BIM).

Baca Juga:Chord Mesin Waktu – Budi Doremi : Cover Danar Wiyanto X Factor Trending 1 YoutubeImbas Ricuh, Ratusan Anggota GMBI Digiring ke Mapolres Sumedang

Platform digital BIM ini dapat menghindari adanya kesalahan atau ketidaksesuaian antara perancangan dan proyek yang dibangun. (mcr18/jpnn)

0 Komentar