Sepi Peminat, Dewan Pastikan Vaksin Bisa Kadaluarsa

Sepi Peminat, Dewan Pastikan Vaksin Bisa Kadaluarsa
Anggota Komisi III DPRD Sumedang drg Rahmat Juliadi saat berbincang dengan Sumeks, kemarin. (ist)
0 Komentar

sumedang, CIMANGGUNG – Mulai berkurangnya minat warga yang mendatangi area pelaksanaan vaksinasi, baik puskesmas atau balai desa, menjadi kendala tersendiri. Partisipasi warga untuk vaksinasi saat ini di wilayah Kabupaten Sumedang semakin menurun, termasuk untuk vaksin booster.

Sepinya pertisipasi vaksinasi, ditanggapi anggota Komisi III DPRD Sumedang drg Rahmat Juliadi. Sebutnya, turunnya minat warga untuk divaksinasi bisa membuat vaksin kadaluarsa.

“Pemda Sumedang sampai saat ini sedang menggenjot supaya capaian vaksinasi bisa 90 persen,” kata Rahmat di Kecamatan Cimanggung, Rabu (9/3).

Baca Juga:Suswita, Raih Juara 2 lomba Matematika Tingkat KabupatenPPKM level 3, Pengunjung Masih Ramai di Alun-Alun Tegalkalong

Menurutnya, capaian 90 persen yang tengah dikejar itu merupakan vaksinasi untuk dosis pertama.

“Sekarang masyarakat masih diupayakan untuk diberikan vaksin tahap pertama, karena masih banyak yang belum divaksin saat mengejar angka 90 persen, kalau dosis kedua (presentasenya) lebih sedikit lagi,” tuturnya.

Sampai sekarang, kata dia, Pemda Sumedang masih memprioritaskan vaksin dosis pertama dan kedua. Adapun booster itu istilahnya tambahan bagi yang sudah vaksin tahap satu dan dua.

Dia memaparkan, beberapa waktu lalu, ada alokasi untuk booster cukup banyak, tetapi antusias masyarakat justru sedikit.

“Justru pada saat vaksin itu didistribusikan dan banyak sasaran yang diundang untuk vaksin booster itu, malah masyarakat yang kurang respon,” ucapnya.

Walaupun sudah disiapkan serta diundang, warga banyak yang tidak datang untuk berpartisipasi dalam booster.

“Vaksinnya sangat banyak, sampai ribuan dosis. Sekarang hampir kadaluarsa dalam beberapa hari lagi dan itu harus dihabiskan sebetulnya,” ucapnya.

Baca Juga:Atalia Ridwan Kamil Ajarkan Pentingnya Literasi Keuangan kepada Pelajar di BekasiTidak ada Bias Gender, Ini Cara BRI Jaga Kesetaraan Remunerasi!

Sebaiknya, kata Rahmat, sosialisasi terhadap kejelasan dalam pelaksanaan vaksinasi, baik untuk dosis pertama hingga booster, harus gencar dilakukan.

“Saya secara rinci jumlah vaksin hampir kadaluarsa) tidak hapal berapa, tapi yang pasti sekarang banyak vaksin-vaksin yang tanggal kadaluarsanya sudah mau habis,” tegasnya.

Ditegaskan, kadaluarsa itu bukan hitungan bulan bahkan hanya beberapa hari sampai beberapa minggu. (kos)

0 Komentar