Minyak Goreng Masih Jadi Polemik Bagi Warga

Minyak Goreng Masih Jadi Polemik Bagi Warga
Beberapa warga mengantri minyak goreng yang dijual oleh sebuah toko grosir sembako, kemarin. (Dok. sumeks)
0 Komentar

sumedang, KOTA –  Minyak goreng masih menjadi masalah dan keluh kesah  bagi masyarakat Kabupaten Sumedang. Bahkan, di beberapa tempat sering terlihat antrian warga untuk mendapatkan minyak goreng.

Seorang penjual gorengan di jalan Kebonkol No 100, Ani mengatakan migor masih susah dan mahal untuk didapatkan.

“Masih susah ditambah sekarang mah mahal lagi harganya,” ujar Ani  kepada Sumeks di tempat jualannya, Senin (28/3).

Baca Juga:Kondisi Tanjakan Eba Perlu EvaluasiDua Orang Petani Tewas Tersambar Petir

Ani mengatakan mahalnya migor akan sangat mempengaruhi kepada pendapatan sehari-harinya. Karena, dirinya membutuhkan minyak goreng sebagai bahan utama saat menggoreng gorengannya.

“Karena mahal, akan mempengaruhi pada pendapatan saya. Dan kalau gak ada minyak goreng saya gimana ngegorengnya,” ucap Ani.

Ani mengaku pada saat pembelian migor harus masuk antrian panjang, kadang-kadang tidak kebagian migor dikarenakan stoknya yang kurang.

“Pada saat pembelian harus ngantri dan kadang gak kebagian,” tandasnya.

Sementara, seorang warga lainnya Ipit mengatakan harga migor yang sekarang itu sangat mahal karena berbeda jauh dari harga sebelumnya.

Ipit berharap ketika Bulan Suci Ramadan nanti harga migor akan kembali stabil dan stok yang ada pun akan berlimpah. Sehingga tidak membuat masyarakat harus mengantri.

“Ya saya harap nanti bulan puasa harganya stabil ga mahal teuing dan gak ngantri,” pungkasnya. (wly/job)

0 Komentar