Buya Hamka Berdialog dengan Penghuni Gaib Rumahnya

Buya Hamka Berdialog dengan Penghuni Gaib Rumahnya
Buya Hamka (Foto : Historia.Id)
0 Komentar

sumedangekspres – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau lebih dikenal dengan nama SBY bercerita sesuatu yang mistis dalam buku terbarunya yang berjudul selalu ada pilihan. Hal mistis ini memunculkan kehebohan pasalnya media membicarakan kepercayaan seorang Presiden akan hal-hal yang berbau klenik. Sebenarnya bukan hanya SBY yang pernah mengalami kejadian mistis. Cerita serupa pernah dialami oleh almarhum Buya Hamka. Cerita yang dialami oleh Buya Hamka ini diceritakan kembali oleh Irfan Hamka melalui novelnya yang berjul Ayah…Kisah Buya Hamka

Kisah ini tertera dalam novel pada halaman 59 sampai halama 78, Bab ketiga “Ayah Berdamai dengan Jin”. Diceritakan pada tahun 1956, Buya Hamka dan seluruh keluarganya tinggal di rumah baru di Jalan Raden Fatah 3 Kebayoran Baru, Jakarta.

Di rumah baru itu, Buya Hamka dan keluarganya sempat mengalami gangguan dari mahluk ghoib. Karena sering mengalami gangguan oleh mahluk ghoib, Beliau mengajak seluruh keluarganya sholat sunnah dua rakaat, berdo’a kepada Allah SWT dan berdialog dengan mahluk ghoib.

Baca Juga:Berikut 12 Tips Agar Puasa Tetap Lancar Bagi Penderita Sakit Maag8000 Jin Tunduk Setelah Membaca Shawalat, Perjalanan Ghaib Bertemu Jin Islam

“Besok malam kita coba menghubungi pemilik bunyi sesuatu itu,” ujarnya kepada keluarga. Dilansir dari Republika.co.id

Pada pukul 23.00 malam Buya Hamka mengajak anak-anaknya. “Ayah mengajak abang-abangku untuk mengerjakan shalat sunah dua rakat. Setelah itu, terdengar ayah berdzikir, diikuti oleh semua yang hadir. Setelah berdzikir, terlihat mulut Ayah terus komat-kamit,” tulis Irfan Hamka dalam novelnya, pada halaman 67.

Menjelang pukul 12 malam, tiba-tiba terdengr suara cicak berbunyi bersahut-sahutan. Terdengarnya dari seluruh sudut rumah.

Di kejauhan, terdengar suara ketukan seperti suara benda keras beradu dengan batu yang terdapat di sekeliling rumah. Mula-mula suaranya lemah, lama-lama suara itu tambah keras, tutur Irfan Hamka.

“Assalammu’alaikum, ya Abdillah, kami sengaja menunggu kehadiran Saudara untuk berkenalan. Bisa saudara mendengarnya? Bila bisa, tolong beri tanda tiga kali ketukan,” kata Buya Hamka dengan nada suara yang sedang.

“Baru saja Ayah selesai bicara, terdengar tiga kali ketukan Tok-Tok-Tok, terdengar suara ghaib yang tak berbentuk namun terdengar seperti ketukan tongkat itu,”ucap Irfan

0 Komentar