Isu Kenaikan Pertalite dan Gas Resahkan Masyarakat

Isu Kenaikan Pertalite dan Gas Resahkan Masyarakat
NET ILLUSTRASI
0 Komentar

sumedang, KOTA – Setelah naiknya harga Pertamax92 menjadi Rp 12.500 per liternya yang sebelumnya Rp.9.000 per liter, kini beredar isu akan ada kenaikan di pertalite dan gas tiga kilogram. Isu tersebut membuat sejumlah masyarakat heran.

Seorang warga Sumedang, Riki Subagja menanggapi hal tersebut dengan serius. Menurutnya, kini ekonomi masyarakat sedang sulit dan dinilai kenaikan harga BBM tersebut tidak tepat.

“Ya kan ekonomi kita saat ini sedang terpuruk gara gara pandemi. Belum juga pulih, sekarang harus di hadapi dengan kenaikan harga BBM,” jelas Riki kepada Sumeks, Rabu (6/4).

Baca Juga:Hama Monyet Hantui Petani Desa RanggonKampus Rentan Kekerasan Seksual, Korban Segan untuk Membuat Laporan

Riki menilai bila semua jenis bbm mengalami kenaikan, pasti berdampak besar bagi masyarakat luas. Jika BBM mengalami kenaikan, dapat dipastikan semua bahan pokok akan terdampak akibat kenaikan yang terjadi.

“Kalaupun benar mungkin nanti sembako bakal ikut naik. Bukan hanya sembako, tapi semua sektor bakal terpengaruh,” kata Riki.

Hal serupa dikatakan warga lainnya Agnia Ayu. Menurutnya isu akan naiknya harga BBM dan gas tiga kilogtam bakal menyulitkan masyarakat. Ditambah lagi sulitnya mencari lapangan pekerjaan saat ini.

“Suami saya saat pandemi kena PHK dari pabrik, sekarang belum juga mendapatkan pekerjaan baru. Sedangkan BBM sama gas tiga kilogram katanya bakal naik, ya kita bisa apa kalau BBM dan gas naik nanti,” ucap Agnia.

Agnia berharap pemerintah dapat lebih bijak dalam menaikan harga BBM dan gas tiga kilogram. Serta, diharap pemerintah bisa membuka lapangan pekerjaan kembali.

“Kalau sekarang kondisinya kaya gini, saya juga bingung. Suami belum dapet kerja lagi, sedangkan kebutuhan kan harus ada setiap hari,” pungkasnya. (kga)

0 Komentar