Tradisi Membangunkan Sahur, Ramai Dilakukan

Tradisi Membangunkan Sahur, Ramai Dilakukan
Beberapa warga memainkan alat musik sebagai tradisi membangunkan sahur di lingkungan Malangbong, Kelurahan Regol Wetan Kecamatan Sumedang Selatan. (MOCHAMAD WILDAN YUNADI/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Tradisi membangunkan sahur kini mulai ramai kembali di masyarakat. Pasalnya, pada masa pandemi, masyarakat yang membangunkan sahur hanya di dalam masjid saja.

Hal ini dikatakan seorang warga Abang Yaya kepada Sumeks saat ikut serta dalam tradisi tersebut, Kamis (14/4).

Dia mengatakan tradisi tersebut di sini masih berjalan dengan semestinya.

“Disini, alhamdulillah tradisi membangunkan sahur masih ada,” ujar Abang Yaya.

Dikatakan, tradisi tersebut dilakukan oleh anak muda dari siswa SD sampai dengan pemuda dan dewasa di daerahnya.

Baca Juga:Situ Salurkan BLT dan Edukasi Vaksin pada WarganyaJalan Ambles Cireki Menjadi Atensi Polisi

Dia menuturkan, alat yang digunakan untuk membangunkan sahur terdiri dari alat tradisional seperti gong dan bonang ditambah dengan alat-alat lainnya.

“Alat juga tradisional seperti gong, bonang cuman ditambah dengan alat-alat lain,” katanya.

Sementara itu, salah satu pemuda di daerah tersebut Denis mengatakan, tradisi tersebut ini harus selalu dilakukan karena untuk membantu warga yang jika pada saat sahur susah terbangun.

“Harus dilakukan, karena kalau tidak, ada banyak warga khususnya yang mengontrak mengalami kesiangan saat sahur,” ujar Denis.

Denis mengatakan dengan adanya tradisi ini ditambah dengan alat yang mereka gunakan, diharap masyarakat lain agar tidak melupakan apa yang jadi budaya, khususnya untuk kaum muda.

“Saya harap adanya tradisi ini tidak melupakan apa yang menjadi budaya kita,” pungkasnya. (wly)

0 Komentar