Longsor Di Cigendel Gerus 2 Warung, Pemilik Selamat Setelah Sholat Terawih

Longsor Di Cigendel Gerus 2 Warung, Pemilik Selamat Setelah Sholat Terawih
Dua warung yang berderet di Jalan Raya Bandung - Sumedang atau di kawasan hutan pinus Cigendel ambruk ke dasar lembah akibat longsor, Minggu (24/4) malam (KEGGA KEGGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Longsor kembali terjadi di Jalan Raya Bandung Cirebon. Kali ini, terjadi di kawasan hutan Cigendel Kecamatan Pamulihan.

Dua dari 17 warung yang berjejer di pinggir jalan terbawa longsor hingga ke dasar lembah, Minggu (24/4) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian materil ditaksir mencapai Rp 200 juta.

Dari pantauan di tempat kejadian, dua warung tersebut masing-masing memiliki ukuran sekitar 4 x 5 meter. Garis polisi pun kini telah dipasang di lokasi dua warung yang mengalami longsor.

Baca Juga:Tragis, Air Waduk Jatigede Masuki Lahan dan MusholaJalan Cireki Kembali Ambles, Polres Sumedang Lakukan Pengalihan Arus

Petugas dari Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Rancakalong tampak berjaga di lokasi kejadian.

Pemilik warung, Neha menceritakan kejadian longsor yang menimpa warungnya.

Menurutnya, longsor terjadi sekitar pukul 20.10. Dirinya yang saat itu sedang berada di warung bersama suaminya dikejutkan dengan bunyi retakan di depan warungnya.

“Saya sedang beristirahat di warung sehabis shalat tarawih. Namun, suami saya tiba-tiba mendengar bunyi gemeretak di depan warung,” ucap Neha saat ditemui Sumeks di lokasi kejadian peristiwa.

Neha bersama suaminya langsung ke luar warung untuk menyelamatkan diri. Tidak lama berselang, longsor pun terjadi menimpa warungnya. Bangunan warung bersama seisinya ambles ke lembah.

“Memang sudah terlihat ada garis retakan di sini. Selain itu warung, sebelumnya posisinya sudah mulai terlihat agak miring,” jelas Neha sambil menunjukan retakan yang kini telah longsor.

Dia bersama suaminya selamat dari kejadian tersebut. Namun dia tak bisa menyelamatkan tempat usaha miliknya beserta isinya.

Sementara itu, Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH) Rancakalong Suryana menuturkan, longsor terjadi diduga akibat kondisi tanah labil ditambah pada hari sebelumnya atau Sabtu (23/4) petang, sempat diguyur hujan deras.

Baca Juga:Masyarakat Pertanyakan Pemberlakuan Parkir GratisJelang Lebaran, Toko Pakaian Diserbu Pembeli

“Saat longsor tidak sedang turun hujan, namun hari sebelumnya hujan deras sempat mengguyur kawasan Pamulihan,” ungkapnya.

Suryana menyebut tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian materi ditaksir mencapai Rp 200 juta.

“Dua warung yang ambles itu miliknya Ibu Neha dan Ibu Erum,” ucapnya.

0 Komentar