Pembangunan TPSA Tanpa Sosialisasi, Warga Keluhkan Dampak yang Akan Terjadi

Pembangunan TPSA Tanpa Sosialisasi, Warga Keluhkan Dampak yang Akan Terjadi
Pembangunan TPSA di wilayah Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan terus berlangsung. Warga setempat mengeluhkan tidak adanya sosialisasi terkait pembangunan TPSA tersebut (KEGGA KEGGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, PAMULIHAN – Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) yang sedang dibangun di Desa Cijeruk Kecamatan Pamulihan menuai banyak komentar dari masyarakat.

Mulai dari minimnya sosialisasi kepada masyarakat, hingga ada beberapa yang tidak mendapatkan kompensasi.

Salah seorang warga setempat Hendra menceritakan proyek TPSA tersebut telah direncanakan dari beberapa tahun sebelumnya. Hingga saat ini, pembangunan tersebut masih terus berlangsung.

Baca Juga:GP Ansor Sumedang Cetak Kader Perwira, Gelar PKL dan SusbalanAir Waduk Jatigede Surut, Warga Tanami Areal Genangan

“Rencana pembangunan ini sudah dari lama, namun belum selesai,” ucap Hendra saat dijumpai di rumahnya yang berlokasi kurang dari satu kilometer dari lokasi TPSA, baru-baru ini.

Hendra juga mengungkapkan bila pembangunan TPSA tersebut akan terus berlangsung dan dipergunakan, dirinya mengkhawatirkan dampak dari adanya TPSA tersebut.

“Ini kan jalannya juga hanya 3 meter, bila dipergunakan untuk jalan keluar masuk mobil pengangkut sampah pasti repot. Belum lagi tempat pembuangan sampah itu dekat dan pemukiman warga sekitar. Mungkin sekarang kami, warga sekitar belum mendapatkan dampaknya. Tetapi kalau sudah beroperasi, pasti kami yang akan terkena dampak,” papar Hendra.

Selain itu, minimnya sosialisasi kepada warga menjadi suatu masalah. Pasalnya, warga pun tak mengetahui dampak buruk dibangunnya TPSA tersebut.

“Kita tidak tahu dampak lingkungan yang akan ditimbulkan dari area tersebut. Belum ada sosialisasi tentang Amdal TPSA itu,” tambah Hendra.

Dikatakan, sejumlah warga pun tak mendapatkan kompensasi atau ganti rugi atas tanahnya yang dipergunakan sebagai jalan masuk kendaraan besar.

“Ada warga yang tidak mendapatkan ganti rugi pembebasan. Kami juga sempat meminta pihak pembangun TPSA untuk membuat rambu rambu mengingat disini banyak anak-anak, tapi tidak di hiraukan. Hingga kami harus membuat rambu rambu tersebut sendiri,” kata Hendra.

Baca Juga:Green Belt Diharapkan Dongkrak Perekonomian PenyanggaPolres Sumedang Amankan Kegiatan Konstatering Lahan Tol Cisumdawu

Desa Cijeruk sendiri merupakan desa yang berlokasi di atas jalan yang bersejarah, yakni jalan Cadas Pangeran. Desa yang asri dengan udara sejuk khas pedesaan, nantinya di lokasi desa tersebut akan dibuat TPSA.

Hingga saat ini warga sekitar belum menemukan kejelasan terkait akan dipergunakan wilayah desanya sebagai TPSA. (kga)

0 Komentar