sumedangekspres – Warga digegerkan adanya penemuan mayat tanpa celana di dekat gadung perundingan Linggarjati.
Pada Selasa, 24 Agustus 2022, penemuan mayat tanpa celana itu terjadi, di dekat ruko area Gedung Perundingan Linggarjati, Kabupaten Kuningan.
Warga segera melaporkan kepada pihak kepolisian, usai geger dengan penemuan mayat tanpa celana di dekat gedung perundingan Linggajati itu.
Baca Juga:Viral! Pasangan Muda Berbuat Mesum Di Goa Sunyaragi, Begini Tanggapan BPTAGSTragis ! Polwan Ditemukan Tewas Di Dalam Kontrakannya, Ternyata Penyebabnya Gara-gara Ini
Mirisnya, seorang pria yang meninggal dunia tersebut sempat terlihat di tempat kejadian dalam beberapa kali.
Tidak hanya itu, warga juga sempat memberi makan kepada pria yang ditemukan meninggal dunia itu.
Lantaran setiap hari hanya makan dan minum dengan mengandalkan pemberian warga sekitar, diduga korban adalah gelandangan.
Sehari-hari, pria tersebut tinggal di belakang salah satu ruko yang berada di dekat Gedung Perundingan Linggarjati, Kabupaten Kuningan.
“Dia memang sering terlihat tinggal di belakang ruko sini, menggelandang gitu. Untuk makan sehari-hari kadang dari pemberian orang di sekitar ruko.”
Tadi pagi katanya sempat ada warga yang kasih makan, tapi sekitar jam 2 siang geger dapat kabar orang tersebut meninggal dunia,” ujar Iwan salah satu warga kepada Radar Kuningan.
Kejadian tewasnya pria tunawisma tersebut kemudian langsung dilaporkan warga ke petugas Polsek Cilimus yang sigap datang ke lokasi kejadian disusul tim Inafis Polres Kuningan.
Baca Juga:Ucapkan Istigfar Sebelum Tewas, Pria Tanpa Identitas Tergantung Di Pohon AsemSedih Teringat Anak-anak Yang Ketakutan, Irjen Ferdy Sambo Menangis Di Mako Brimob
Bersama petugas kesehatan dari Puskesmas Linggarjati, petugas kemudian melakukan pemeriksaan dan proses identifikasi terhadap jenazah pria paruh baya tersebut.
Hasil pemeriksaan petugas, ternyata ditemukan identitas lelaki tersebut adalah Wahyudi (52) merupakan warga Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus.
Diduga, Wahyudi yang kelahiran Jakarta tersebut hidup sebatang kara hingga akhirnya menggelandang dan meninggal dunia di belakang ruko seberang Gedung Perundingan Linggarjati.
“Informasinya Pak Wahyudi ini sudah dan dalam penanganan Dinas Sosial Kabupaten Kuningan, namun karena tidak punya rumah jadi dia menggelandang. Beliau juga dikabarkan sudah lama menderita penyakit keras.”
“Hasil pemeriksaan juga tidak ditemukan unsur kekerasan, sehingga kami berkesimpulan meninggalnya Pak Wahyudi ini karena sakit yang dideritanya tersebut,” ungkap Kapolsek Cilimus Kompol Edi Baryana di lokasi kejadian.
Atas hal tersebut, Kapolsek mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Setianegara dan juga Desa Linggarjati untuk penanganan jenazah Wahyudi tersebut.